Rabu tanggal 05 Desember 2018 pukul
08.00wib s/d selesai . Babinsa Kelurahan Gajahan Serda Agus Santoso
anggota Koramil 05 / Pasar Kliwon , Kodim 0735 / Surakarta memantau
kegiatan " Seminar Pusaka " yang berlangsung di pendhapi Joyokusuman
Kelurahan Gajahan , Pasar Kliwon , Surakarta Seminar Nasional yang
mengusung tema "Perlindungan Negara Atas Kawasan Cagar Budaya
Indonesia" Yang diadakan oleh Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Bogor
dan selaku ketua panitia Ibu Dewi Jukardi S.H, M.H (Ketua RK - KPPBB /
Ketua Roemah Kahoeripan - Komonitas Pelestarian Pustaka Budaya Bogor)
dan dalam kegiatan tersebut dihadiri lk 150 orang.
2). Hadir dalam kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
- Endah Sitaresmi Suryandari (kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang)
- Kompol Endang Sulastri (Analis Polresta Surakarta)
- Yuni Herlina ( Perwakilan dari Bank Indonesia)
- Tukiyani ( Perwakilan dari Kajari Kota Surakarta)
- Sigit Wardoyo ( Perwakilan BAPPPEDA Kota Surakarta)
- Weni Andrianto (Dinas Pariwisata)
- Drs. Nurrokhmat. Msd ( Dinas Pendidikan Kota Surakarta)
- Ir. Abdullah Suwarno (Ketua PHRI)
- Ir. Ratna Dgarmastutie (Arsitek)
- Mahasiswa dari UNS.
- Mahasiswa dari UNSA
3). Adapun selaku prmbicara dalam giat Seminar Nasional tersebut adalah sebagai berikut :
a. Prof. Dr. Dra. Mg. Endang Sumiarni, S.H., M.Hum (Ahli Hukum Adat dan Hukum Cagar Budaya, Universitas Atmajaya, Yogyakarta).
b.
Ir. Widya Wijayanti, MPH. MURP. (Arsitek, Ahli Tata Kota, Pelestari
Kota Semarang Lama, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Semarang).
c.
Prof. Dr. [ Gusti Ayu Ketut Rachmi H., S.H., M.Hum. (Ahli Hukum
Lingkungan dan Hukum Atministrasi Negara Universitas Negeri Sebelas
Maret, Surakarta).
d. Ir. Dewi Djukardi, S.H., MH
(Arsitek, Pegiat Pelestari, Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret, Surakarta).
3).
Inti Sambutan Walikota Surakarta yang disampaikan oleh Endah Sitaresmi
Suryandari (kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang).
Berikut
akan saya sampaikan sambutan walikota dan permohonan maaf Karena hari
ini tidak bisa hadir secara pribadi karena kesibukan beliau dan
menugaskan saya selaku kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang
untuk mewakili beliau.
Pada
Peluncuran Peta Jelajah Pusaka Kota Surakarta Berbasis Digital
Perlindungan Negara atas Bangsa Indonesia yang diselenggarakan di
Surakarta 5 Desember 2018.
Selamat pagi dan salam budaya,
yang
saya hormati Ketua Rumah Kahuripan Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya
Bogor beserta Ibunda Prof. Dr. Dra. Mg. Endang Sumiarni, S.H., M.Hum
yang hadir. Yang hadir di antara kita dan para narasumber yang tidak
bisa kami sebut satu persatu dalam seminar ini dan yang kami hormati
juga tamu undangan yang berbahagia.
Banyak
peninggalan sejarah dan purbakala yang ada di Indonesia lebih-lebih
Kota Surakarta sebagai salah satu kota tua yang penuh peradaban dengan
gagasan inilah Kota Solo mencitrakan diri sebagai Kota budaya bahkan
pernah menjadi tempat penyelenggaraan Kongres organisasi negara politik
sedunia tahun 2008.
Kota
Solo adalah warisan sekaligus wasiat leluhur bangsa untuk dijaga
kelestariannya saat ini Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen
melestarikan situs-situs sejarah atau bangunan sejarah lainnya untuk
memperkuat jati diri Kota Solo sebagai Kota budaya dalam perspektif
modern keberadaan kota yang penuh dengan nuansa tradisional kolonial
kuno dan penuh kekhasan budaya merupakan daya tarik tersendiri bagi
pariwisata seperti Kampung batik Laweyan dan Kauman dan Keraton
Kasunanan, Pura Mangkunegaran, Museum Radya Pustaka dan lagi Masjid
Agung dan puluhan bangunan kuno lainnya yang ada di kota Surakarta
sehingga konsep Kota Solo sebagai Kota budaya salah satunya telah
diwujudkan dalam semboyan Solo masa depan adalah 10 masa lalu Artinya
bahwa pembangunan kota Solo akan selalu berpijak pada budaya maka dari
itu Konsep ini sudah dilakukan diantaranya revitalise revitalisasi
pasar-pasar tradisional yang bercorak pada bentuk bangunan Solo.
Revitalisasi
situs-situs budaya dan pelestarian bangunan-bangunan bersejarah yang
ada di kota Surakarta serta penataan kawasan Balai Kota dan kewajiban
serta penataan kawasan Tirtonadi yang tidak akan meninggalkan budaya
semakin Wong Solo Untuk itulah pada setiap untuk menjadikan sebagai Kota
budaya.
Semoga Seminar
ini memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya situs-situs
terperdaya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sejarah peradaban
Kota Solo sebagai salah satu Warisan Kota Pusaka Dunia .
No comments:
Post a Comment