teks jalan

Bersama Rakyat TNI Kuat....

Thursday, December 6, 2018

BABINSA KORAMIL PASAR KLIWON MEMANTAU KEGIATAN SEMINAR PELUNCURAN JARING PETA PUSAKA KOTA SURAKARTA

 Rabu tanggal 05 Desember 2018 pukul 08.00wib s/d selesai . Babinsa Kelurahan Gajahan Serda Agus Santoso anggota Koramil 05 / Pasar Kliwon , Kodim 0735 / Surakarta memantau kegiatan " Seminar Pusaka " yang berlangsung  di pendhapi Joyokusuman Kelurahan Gajahan , Pasar Kliwon , Surakarta Seminar Nasional yang mengusung tema "Perlindungan Negara Atas Kawasan Cagar Budaya Indonesia"  Yang diadakan oleh Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Bogor dan selaku ketua panitia Ibu Dewi Jukardi S.H, M.H (Ketua RK - KPPBB / Ketua Roemah Kahoeripan - Komonitas Pelestarian Pustaka Budaya Bogor) dan dalam kegiatan tersebut dihadiri lk 150 orang.

2). Hadir dalam kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : 
- Endah Sitaresmi Suryandari (kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang)
- Kompol Endang Sulastri (Analis Polresta Surakarta)
- Yuni Herlina ( Perwakilan dari Bank Indonesia)
- Tukiyani ( Perwakilan dari Kajari Kota Surakarta)
- Sigit Wardoyo ( Perwakilan BAPPPEDA Kota Surakarta)
- Weni Andrianto (Dinas Pariwisata)
- Drs. Nurrokhmat. Msd ( Dinas Pendidikan Kota Surakarta)
- Ir. Abdullah Suwarno (Ketua PHRI)
- Ir. Ratna Dgarmastutie (Arsitek)
- Mahasiswa dari UNS.
- Mahasiswa dari UNSA

3). Adapun selaku prmbicara dalam giat Seminar Nasional tersebut adalah sebagai berikut :
a. Prof. Dr. Dra. Mg. Endang Sumiarni, S.H., M.Hum (Ahli Hukum Adat dan Hukum Cagar Budaya, Universitas Atmajaya, Yogyakarta). 
b. Ir. Widya Wijayanti, MPH. MURP. (Arsitek, Ahli Tata Kota, Pelestari Kota Semarang Lama, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Semarang). 
c. Prof. Dr. [ Gusti Ayu Ketut Rachmi H., S.H., M.Hum. (Ahli Hukum Lingkungan dan Hukum Atministrasi Negara Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta). 
d. Ir. Dewi Djukardi, S.H., MH (Arsitek, Pegiat Pelestari, Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Surakarta). 

3). Inti Sambutan Walikota Surakarta yang disampaikan oleh Endah Sitaresmi Suryandari (kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang).
Berikut akan saya sampaikan sambutan walikota dan permohonan maaf Karena hari ini tidak bisa hadir secara pribadi karena kesibukan beliau dan menugaskan saya selaku kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang untuk mewakili beliau.

Pada Peluncuran Peta Jelajah Pusaka Kota Surakarta Berbasis Digital Perlindungan Negara atas  Bangsa Indonesia yang diselenggarakan di Surakarta 5 Desember 2018.

Selamat pagi dan salam budaya,
yang saya hormati Ketua Rumah Kahuripan Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Bogor beserta Ibunda Prof. Dr. Dra. Mg. Endang Sumiarni, S.H., M.Hum yang hadir. Yang hadir di antara kita dan para narasumber yang tidak bisa kami sebut satu persatu dalam seminar ini dan yang kami hormati juga tamu undangan yang berbahagia.

Banyak peninggalan sejarah dan purbakala yang ada di Indonesia lebih-lebih Kota Surakarta sebagai salah satu kota tua yang penuh peradaban dengan gagasan inilah Kota Solo mencitrakan diri sebagai Kota budaya bahkan pernah menjadi tempat penyelenggaraan Kongres organisasi negara politik sedunia tahun 2008.

Kota Solo adalah warisan sekaligus wasiat leluhur bangsa untuk dijaga kelestariannya saat ini Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen melestarikan situs-situs sejarah atau bangunan sejarah lainnya untuk memperkuat jati diri Kota Solo sebagai Kota budaya dalam perspektif modern keberadaan kota yang penuh dengan nuansa tradisional kolonial kuno dan penuh kekhasan budaya merupakan daya tarik tersendiri bagi pariwisata seperti Kampung batik Laweyan dan Kauman dan Keraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, Museum Radya Pustaka dan lagi  Masjid Agung dan puluhan bangunan kuno lainnya yang ada di kota Surakarta sehingga konsep Kota Solo sebagai Kota budaya salah satunya telah diwujudkan dalam semboyan Solo masa depan adalah 10 masa lalu Artinya bahwa pembangunan kota Solo akan selalu berpijak pada budaya maka dari itu Konsep ini sudah dilakukan diantaranya revitalise revitalisasi pasar-pasar tradisional yang bercorak pada bentuk bangunan Solo.

Revitalisasi situs-situs budaya dan pelestarian bangunan-bangunan bersejarah yang ada di kota Surakarta serta penataan kawasan Balai Kota dan kewajiban serta penataan kawasan Tirtonadi yang tidak akan meninggalkan budaya semakin Wong Solo Untuk itulah pada setiap untuk menjadikan sebagai Kota budaya.

Semoga Seminar ini memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya situs-situs terperdaya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sejarah peradaban Kota Solo sebagai salah satu Warisan Kota Pusaka Dunia .

No comments:

Post a Comment