Pada hari Kamis tanggal 24 Agustus 2017 pukul 13.45
sampai dengan 14.00 wib bertempat di Jalan Bhayangkara Depan Stadion R
Maladi Komplek Sriwedari Kel Sriwedari Kec Laweyan Kota Surakarta.
Kapten
Cpl Warji Danramil 01/ Laweyan Kodim 0735/ Surakarta barsama Anggota
memantau giat Start Aksi Damai Dan Istighosah Tolak FDS yang di
selenggarakan oleh Rois Syuriah PCNU Solo raya yang di ikuti oleh lk
20000 orang peserta sebagai korlap adalah KH Muhammad Mahbub S.ag, Msi
Hadir dalam acara tersebut antara lain adalah sbb :H Hilmi Ahmad Sakdillah (Ketua PCNU Kota Surakarta), H Arif Syarifudin SE (Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Ansor Kota Surakarta), KH. Muhammad Mahbub S. Ag, M. Si (Korlap), Ir. KH. Almunawar, M. Si, Drs. Martanto ( Sekertaris PCNU)
f. H. Mashuri, Kyai Kholison (PWNU), Kyai NU dan PCNU Solo raya, Perwakilan Banom banom NU Solo raya, Perwakilan Madrasah Dinniyah Solo raya dan Pagar Nusa dan Banser NU Solo raya
Adapun spanduk dan Poster yang di bentangkan/ dibawa antara lain sbb : Menolak Fullday School / FDS, Tolak FDS Cabut Permendikbud no 23 tahub 2017 Selamatkan Madin Dan Pondok Pesantren, Pak Jokowi Batalkan Permendikbud 23/2017 Harapan Kami Say No To Five
Day School By Komunitas Masyarakat Peduli Pendidikan Diniyah Dan
Pesantren Solo Raya, Selamatkan Madin Tolak FDS, Menolak dan Batalkan Permendikbud No 23 Tahun 2017, Say No To FDS Prestasi / Ngaji Yes Madin Yes FDS No, Sekolah Terus Kapan Ngajine, Pak Jokowi Kami Rindu Tidur Siang Apakah Pintar Harus Pulang Sore Kami
Pulang Sore Lalu Mengerjakan Tugas Hingga Larut Malam Kami Bukan Robot, Ayo Sekolah Ke Madrasah Ngaji Dan Prstasi Itu Harapan Kami, FDS Emoh Mending Melu Ngaji dan Dengan FDS Madinku Bubar.
Orasi orasi adalah sebagai berikut KH Muhammad Mahbub S.ag, Msi(Korlap) :
Kita berharap kegiatann ini dapat berjalan dengan tertib jangan
meneriakkan yel yel yang di larang kita berjalan demi santri demi agama
jangan mengeluarkan kata kata yang tidak di perbolehkan kita adalah
pengawal Ulama ulama yang telah memerdekakan Indonesia, Demi perjuangan demi agama demi Indonesia kita berjuang di jalan Allah SWT, NKRI harga mati Pancasila jaya,
Keberadaan madrasah begitu terancam akibat permendikbud no 23 tahun
2017 untuk itu permendikbud harus di cabut, pembelajaran hingga sore
membuat anak anak tidak bisa belajar penuh dan bisa menggulung
keberadaan madrasah diniyah harapan kita tetap madrasah diniyyah bisa
berbuat yang lebih baik untuk bangsa ini, Kita
jaga akhlakul karima sebagai Nahdiyyin bukan hanya untuk NU saja kita
berjuang siang ini tetapi untuk Indonesia kita berjuang saat ini, pondok
pesantren selama ini juga telah memberikan banyak kontribusi untuk
negara Indonesia, Kita minta kepada pemerintah
kepada bapak Jokowi minimal madrasah diniyyah di perhatikan, dengan FDS
maka tidak ada lagi anak yang masuk ke madrasah lagi karena capek
belajar di sekolah tidak ada lagi anak yang belajar mengaji dan dekat
dengan kyai/ulama sehingga paham radikal bisa masuk ke anak anak dengan
bebas.
Himbauan AKBP Andi Rifai SH Sik (Wakapolresta Ska) adalah sbb : Kami dari Polresta mengucapkan terima kasih mengucapkan terimakasih
kerjasamanya tetap menjaga ketertiban karena juga ada warga lain yang
mempunyai kepentingan, Sepulangnya dari
istighosah nanti kembali juga dengan tertib jaga keselamatan kembali ke
rumah masing masing agar korlap masing masing mengatur dengan baik
Pernyataan sikap Rois Syuriah NU Solo raya sbb : Kawulo
sebagai salah satu pengurus Jamiyyah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah
mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada seluruh warga Solo Raya yang
memperhatikan pendidikan akhlak yang terpuji dan pendidikan agama atas
partisipasinya dalam aksi dan istighosah untuk keselamatan madrasah
diniyyah pondok pesantren dan kelompok pengajian usia belajar.
Selanjutnya mengingat : Pertama,
Madrasah diniyyah sudah ada sebelum negara ini lahir dan telah terbukti
mencetak kader yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Kedua, Madrasah diniyyah sebagai lembaga yang mengajarkan agama Islam dengan faham yang moderat. Ketiga, Madrasah diniyyah telah terbukti melahirkan kader bangsa yang nasionalis dan religius sehingga menjadi salah satu penopang keberlangsungan NKRI. Keempat, Madrasah diniyyah terbukti telah melahirkan tokoh-tokoh agama yang menjadi pembimbing
masyarakat. Karena hal tersebut diatas kami menyatakan, Pertama,
Pemerintah wajib menghormati, memberikan penghargaan dan perlindungan
pada madrasah diniyyah. Kedua, Menolak Permendikbud No. 23 Tahun 2017
dan seluruh keputusan pemerintah yang berakibat melemahkan dan mematikan madrasah diniyyah terutama Full Day School. Kepada
warga Solo Raya pada khususnya dan masyarakat Jawa Tengah, marilah kita
jaga warisan leluhur para orang tua kita dan ulama yang berupa madrasah
diniyyah ini dengan segala upaya dari gangguan-gangguan yang mengancam
eksistensinya Kita tingkatkan kualitas dan kuantitasnya sehingga kita
tidak menjadi generasi yang mengkhianati para guru-guru leluhur kita. Semoga anak-anak kita menjadi orang-orang yang saleh dan tetap pada jalan Ahlussunnah Wal Jamaah. (Pns Agus S IT Kodim 0735)
No comments:
Post a Comment