Surakarta
- Seluruh Anggota Kodim 0735/Surakarta baik Anggota Militer maupun PNS
mengikuti upacara bendera 17-an, bulan Januari 2019, bertempat di
Lapangan Makodim 0735/Surakarta, Jln A.Yani No.349, Kelurahan Kerten,
Kecamatan Laweyan, Solo, Kamis (17/01/2019).
Bertindak
sebagai Inspektur Upacara Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol Inf Ali
Akhwan S.E, Smentara Danramil 02/Banjarsari Kapten inf Paidi didaulat
sebagai Komandan Upacara.
Upacara
tujuh belasan ini diawali dengan penaikan Bendera Merah Putih,
pembacaan Pancasila oleh Inspektur Upacara yang diikuti oleh peserta
upacara, pembacaan UUD 1945, pengucapan Sapta Marga, dan pembacaan Panca
Prasetia Korpri.
Kegiatan
upacara yang rutin dilaksanakan pada tanggal 17, tiap bulan tersebut
diikuti oleh Kepala Staf Kodim 0735/Surakarta Mayor inf Alfian Yudha
Praniawan, Para Perwira Staf, Danramil, Bintara, Tamtama, dan PNS Kodim
0735/Surakarta dan Anggota Minvetcad IV/35.
Dalam
Upacara kali ini Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Ali Akhwan S.E
membacakan amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjhajanto.
Dalam
Amanatnya Panglima TNI mengajak kepada seluruh peserta upacara untuk
melihat sejenak ke tahun 2018 pada tahun 2018 itu kita mencatat berbagai
peristiwa yang tidak hanya menjadi perhatian kita semua tetapi juga
menguji kesiapsiagaan dan kemampuan serta pengabdian TNI sebagai alat
negara.
Pilkada serentak
2018 berhasil dilaksanakan dengan aman lancar dan sukses keberhasilan
tersebut tidak terlepas dari netralitas TNI dan sumbangsi pengamanan
yang kita laksanakan TNI memberikan bantuan pengamanan dengan menurunkan
hampir 10000 personil ditambah dengan 7500 personil Stand by lengkap
dengan berbagai Alutsista TNI.
Tahun
2018 juga menjadi pembuktian bahwa TNI mampu menyelenggarakan beberapa
kegiatan berskala besar secara serentak TNI melaksanakan penanggulangan
bencana gempa di Lombok serta gempa di Palu Seraya juga mengamankan
Asian Games ke juga mengamankan Asian Games ke Games ke 18 di Jakarta
Palembang dan pengamanan IMF World Bank annual meeting di Bali
Selain
itu untuk pertama kalinya TNI berhasil melaksanakan latihan gabungan
dengan skenario 3 trouble sub trouble sub sub yang berbeda sekaligus
latihan Puncak dalam bentuk pasukan pemukul reaksi cepat dengan
sekenario operasi militer secara serentak dilaksanakan di Morotai,
Selaru dan Timika latihan semacam ini diharapkan semakin meningkatkan
interoperabilitas antar matra termasuk dalam hal penanggulangan Alusista
melaksanakan pengembangan organisasi dalam rangka mendukung program
pemerintah divisi 3/Kostrad koamada III, Koopaau dan Pasmar III dibentuk
di wilayah timur Indonesi. Dengan demikian kekuatan pertahanan dan
pembangunan nasional akan semakin merata serta mendukung mendukung
kedaulatan negara.
Saya
telah meresmikan satuan TNI terintegrasi di Natuna. Satuan tersebut
merupakan satuan Trimatra terpadu yang dapat melindungi kedaulatan dan
kepentingan nasional Indonesia, lengkap dengan segala fasilitas,
termasuk untuk kapal perang, kapal selam, pesawat tempur, dan ritel
modern. Kita juga harus melanjutkan pemenuhan kekuatan finansial yang
dibutuhkan, diantaranya pembangunan kapal selam produksi dalam negeri.
TNi
juga membantu dan mendukung pemerintah dalam penanggulangan bencana
kemanusiaan di Kabupaten Asmat, Papua dan suku mausu ane Maluku. Dalam
pencarian dan penyelamatan, kita menurunkan pasukan dan alutsista ddan
pencarian lawan air JT-610. Selanjutnya TNI juga mengatasi kelompok
bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, yang telah membunuh secara keji
puluhan masyarakat sipil yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan
dan mengakibatkan gugurnya 1 orang prajurit prajurit TNI.
Pada
misi perdamaian dunia, kita berhasil menempatkan diri pada posisi 7
Dunia sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB. terdapat 8 misi
PBB diberi prajurit TNI bertugas dalam berbagai posisi, termasuk
diantaranya 75 orang wanita TNI. dengan demikian telah terdapat 41.810
personil TNI yang telah bertugas dibawah bendera PBB sejak tahun 1957.
Itulah
sebagian kecil catatan yang perlu kita lihat sejenak. Sealin itu
terdapat berbagai hal yang pernah menjadi bahan renungan dan kajian kita
bersama kelebihan dan kekurangan yang ada hendaknya menjadi pelajaran
dalam mengemban amanah yang dipercayakan kepada TNI. Tantangan di masa
mendatang tidak lebih ringan. Spektrum ancaman semakin kompleks yang
menuntut kerja keras dan komitmen TNI, serta seluruh komponen negeri
ini.
Sebagai tentara
rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional, mampu
menjadi kemajemukan dalam menjaga kebhinekaan. TNI bersama-sama segenap
komponen bangsa harus melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas dalam
mewujudkan rasa aman dan tentram di masyarakat. Sinergi dengan berbagai
kementerian dan lembaga, serta seluruh komponen bangsa harus dipelihara
dan ditingkatkan, tidak sekedar menjadi slogan.
Pesta
demokrasi 2019 merupakan event Akbar nasional yang menjadi perhatian
kita semua. Pemilihan legislatif dan pemilihan presiden harus dapat
berjalan dengan lancar Aman, damai, dan sukses. Stabilitas nasional
harus tetap terjaga sebelum, selama, dan setelah pemilihan tersebut.
Netralitas TNI kembali harus kita tunjukan. oleh karenanya saya
perintahkan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI untuk berpegang teguh
pada pedoman netralitas yang telah saya canangkan. Jangan terpengaruh
pada berbagai isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pegang Teguh
rantai komando dan laporkan kepada Komandan satuan bila menemui
kendala.
Perkembangan
situasi lainnya juga tetap menjadi bagian dari kewaspadaan kita semua.
Kondisi regional dan global yang terkait, baik secara langsung maupun
tidak langsung, tidak boleh luput dari pengamatan dan antisipasi TNI.
Ancaman terorisme, separatisme, radikalisme, serta berbagai ancaman
kejahatan lintas negara harus dapat kita atasi. Demikian pula dengan
kemungkinan terjadinya bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Kondisi geografis Indonesia memang mengharuskan kita memiliki kesadaran
terhadap potensi dan penanggulangan bencana alam.
Itu
semua terasa sangat berat manakala kita tidak menyadari betapa Mulianya
tugas yang kita emban. Sadarilah bahwa jerih payah prajurit dan PNS TNI
juga menjadi ibadah di hadapan Tuhan yang maha Tuhan yang maha maha
kuasa. Selain itu dalam setiap pelaksanaan tugas pokoknya, TNI harus
bersatu dan Manunggal bersama rakyat. TNI adalah bagian dari rakyat dan
kemanunggalan TNI dan rakyat adalah Marwah NKRI sejak negeri ini
berdiri.
No comments:
Post a Comment