BATUUD RAMIL 03 SERENGAN LAKSANAKAN DISKUSI KELOMPOK TERBATAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA SURAKARTA

SOLO Kota Surakarta merupakan kota terpadat di Provinsi Jawa Tengah. Menyadari pentingnya pengendalian penduduk, Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana gencar menggalakkan program Keluarga Berencana (KB). Program KB diharapkan dapat mengendalikan Surakarta
di Kota Surakarta. Pengendalian penduduk dirasa sangat penting untuk mengatur angka kelahiran. Angka kelahiran gang teratur akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat Surakarta.
Dan permasalahan KB ini ditindaklanjuti melalui Surat edaran walikota Surakarta no 050/054 tentang prioritas pembangunan kota Surakarta tahun 2019 dan penyelenggaraan Musrenbang RKPD tahun 2018. Maka pada hari Selasa tanggal 23 Januari 2018 pukul 09.30  Batuud Ramil 03 Serengan Kodim 0735 Surakarta Pelda Maryana menghadiri acara diskusi kelompok terbatas rencana kerja Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana kota surakarta,bertempat di Hotel Indah Palace, jl.Veteran no 284 Tipes,Surakarta
Dalam sambutannya Ibu Ariani Indrastuti selaku ketua DPPKB Surakarta menyampaikan bahwa pengendalian penduduk harus dapat dilaksanakan sesuai target. Mengingat ledakan penduduk akan menjadi masalah utama bidang kemanusiaan di Indonesia suatu saat nanti.agar pelaksanaan KB berhasil dengan baik maka "prioritas pelaksanaan KB harus sesuai  dengan Visi misi Pemkot Solo dalam menciptakan masyarakat yang waras, wareg, wasis, mapan dan papan. Artinya, seluruh lapisan masyarakat harus mendapat pelayanan yang sama supaya sehat, cukup pangan, cukup pendidikan, cukup lapangan kerja dan cukup perumahan," katanya. Dan untuk pelaksanaan MOP dan MOW pada tahun depan akan dilaksanakan dengan menggunakan KIS.
Sedangkan Pelda Maryana pada kesempatan ini menyampaikan agar kerjasama DPPKB Surakarta dengan TNI ( Kodim) dapat di tingkatkan. Yakni dengan mendukung penuh program KB kes yang di laksanakan oleh TNI ( Kodim). Dan seluruh Babinsa siap bersama- sama dengan petugas PLKB untuk mencari Akseptor.
Kegiatan diskusi kelompok terbatas ini di hadiri lk 70 orang.