teks jalan

Bersama Rakyat TNI Kuat....

Wednesday, December 27, 2017

DANRAMIL 03 SERENGAN & BABINSA KEL. JAYENGAN MEMANTAU ACARA PENGAJIAN UMUM DAN DEKLARASI PERSAUDARAAN 212 SOLO


Untuk menciptakan masyarakat yang lebih tertib dilingkungan masyarakat perlu diupayakan oleh seluruh komponen masyarakat agar mencapai tujuan masyarakat yang lebih aman terbaik dan nyaman dilingkungan warga masyarakat. Hal ini adalah komitmen dari semua warga. Untuk itu kegiatan apapun bentuknya yang dilakukan oleh masyarakat harus sesuai dengan UU yang berlaku, baik hukum negara maupun hukum yang berlaku di masyarakat. Serta mempunyai tujuan  untuk kebaikan bersama. Sehubungan dengan kegiatan dan pengumpulan masa diatas, maka pada hari selasa tanggal 26 Desember 2017 pukul 09.30 Danramil 03 Serengan Kodim 0735 Surakarta serta di dampingi oleh Babinsa kel. Jayengan Serma M. Komi Sehani dan Sertu Priyanto memantau pelaksanaan "pengajian umum & Deklarasi persaudaraan 212 Solo" Yang di selenggarakan oleh alumni gerakan 212 solo dengan penanggung jawab kegiatan H. Mudrik Sangidoe. Bertempat di gedung Lestari Rahayu kel. Jayengan kec. Serengan. Dalam sambutannya H. Mudrik Sangidoe menyampaikan bahwa saat ini umat islam telah di fitnah katanya Anti pancasila, anti ke bhinekaan padahal pancasila terutama sila pertama mengatakan Ketuhanan yang maha esa dan umat islam bertuhan yang esa. Anti kebinekaan padahal yang minoritas aman berada di tengah- tengah muslim. Sedang islam bila jadi minoritas maka akan menderita. Untuk itu umat islam harus bersatu menghadapi fitnah ini.
Bpk. Seno ketua persaudaraan 212:
Harapan perjuagan islam bisa di laksankan oleh perorangan, kelompok dan masyarakat untuk memilih pemimpin yang bisa melindungi islam.
Yusuf Suparno sekretaris persaudaraan 212:
Kami adalah anak negri yang cinta tanah air. Untuk itu selamatkan bangsa ini dari penjajahan baru di bidang ipoleksosbud hankam yang di lakukan oleh asing dan aseng.
Bpk. Mudrik Hanan bendara persaudaraan 212:
Kita jaga persaudaraan. Jaga ukhuwah islamiyah karena ke depan perjuangan kita amat berat.
Bpk. Dr. H Eggy Sujana penasehat pusat gerakan 212:
Kita sebagai bangsa harus tahu dengan sejarah bangsa. Bahwa umat islam amat toleran sejak berdirinya bangsa ini. Hal ini di buktikannya pada saat pembuatan pancasila. Awal pancasila tertama sila pertama mengatakan *Ketuhanan yang maha esa dengan kewajiban melaksanakan syariat bagi pemelukany* namun karena adanya keberatan dari kelompok non muslim maka dengan jiwa besar para pendiri dan perumus pancasila menghapus tujuh kata itu. Ini semua agar NKRI tetap berdiri. Lantas dari mana orang mengatakan bahwa Islam Intoleran. Kedua bangsa ini di beri karunia oleh allah berupa kekayaan negara yang melimpah. Dan sesuai pasal 33 UUD 45 mengatakan bahwa semua kekayaan alm itu di guanakan untuk kemakmuran rakyat. Tapi apa buktinya banyak masyarakat indonesia yang hidup mlarat, kere bahkan amat miskin. 
Kegiatan dihadiri dari unsur FP ( Front pembela Islam) GPK ( Gerakan pemuda ka'bah) unsur dari partai dan pengurus pusat gerakan 212 al:
-  H Mudrick Sangidoe ( Penasehat 212 Solo)
-  Eggi Sujana ( Penasehat Presidium 212 pusat )
-  Aminudin ( Sekjen Presidium 212 )
-  Sihabudin ( DPD Jtg)
-  Joko Ikrom ( Deklarator 212 solo)
-  H. Dahlan (MUI)
-  Yusuf Suparno (Luis)
-  Hasan Gembong ( mega bintang)
-  Quatly Alkatiri (Pks)
-  Awood umar (PBB)
-  Umar Hasyim (Pan)
-  Ust Wahyudin ( Ponpes ngruki)
Serta tamu undangan lebih kurang 400 orang.
(Sertu M Nur Hakib)

No comments:

Post a Comment