Untuk
menciptakan masyarakat yang lebih tertib dilingkungan masyarakat perlu
diupayakan oleh seluruh komponen masyarakat agar mencapai tujuan
masyarakat yang lebih aman terbaik dan nyaman dilingkungan warga
masyarakat. Hal ini adalah komitmen dari semua warga. Untuk itu kegiatan
apapun bentuknya yang dilakukan oleh masyarakat harus sesuai dengan UU
yang berlaku, baik hukum negara maupun hukum yang berlaku di masyarakat.
Serta mempunyai tujuan untuk kebaikan bersama. Sehubungan
dengan kegiatan dan pengumpulan masa diatas, maka pada hari selasa
tanggal 26 Desember 2017 pukul 09.30 Danramil 03 Serengan Kodim 0735
Surakarta serta di dampingi oleh Babinsa kel. Jayengan Serma M. Komi
Sehani dan Sertu Priyanto memantau pelaksanaan "pengajian umum &
Deklarasi persaudaraan 212 Solo" Yang di selenggarakan oleh alumni
gerakan 212 solo dengan penanggung jawab kegiatan H. Mudrik Sangidoe.
Bertempat di gedung Lestari Rahayu kel. Jayengan kec. Serengan. Dalam
sambutannya H. Mudrik Sangidoe menyampaikan bahwa saat ini umat islam
telah di fitnah katanya Anti pancasila, anti ke bhinekaan padahal
pancasila terutama sila pertama mengatakan Ketuhanan yang maha esa dan
umat islam bertuhan yang esa. Anti kebinekaan padahal yang minoritas
aman berada di tengah- tengah muslim. Sedang islam bila jadi minoritas
maka akan menderita. Untuk itu umat islam harus bersatu menghadapi
fitnah ini.
Bpk. Seno ketua persaudaraan 212:
Harapan
perjuagan islam bisa di laksankan oleh perorangan, kelompok dan
masyarakat untuk memilih pemimpin yang bisa melindungi islam.
Yusuf Suparno sekretaris persaudaraan 212:
Kami
adalah anak negri yang cinta tanah air. Untuk itu selamatkan bangsa ini
dari penjajahan baru di bidang ipoleksosbud hankam yang di lakukan oleh
asing dan aseng.
Bpk. Mudrik Hanan bendara persaudaraan 212:
Kita jaga persaudaraan. Jaga ukhuwah islamiyah karena ke depan perjuangan kita amat berat.
Bpk. Dr. H Eggy Sujana penasehat pusat gerakan 212:
Kita
sebagai bangsa harus tahu dengan sejarah bangsa. Bahwa umat islam amat
toleran sejak berdirinya bangsa ini. Hal ini di buktikannya pada saat
pembuatan pancasila. Awal pancasila tertama sila pertama mengatakan
*Ketuhanan yang maha esa dengan kewajiban melaksanakan syariat bagi
pemelukany* namun karena adanya keberatan dari kelompok non muslim maka
dengan jiwa besar para pendiri dan perumus pancasila menghapus tujuh
kata itu. Ini semua agar NKRI tetap berdiri. Lantas dari mana orang
mengatakan bahwa Islam Intoleran. Kedua bangsa ini di beri karunia oleh
allah berupa kekayaan negara yang melimpah. Dan sesuai pasal 33 UUD 45
mengatakan bahwa semua kekayaan alm itu di guanakan untuk kemakmuran
rakyat. Tapi apa buktinya banyak masyarakat indonesia yang hidup mlarat,
kere bahkan amat miskin.
Kegiatan
dihadiri dari unsur FP ( Front pembela Islam) GPK ( Gerakan pemuda
ka'bah) unsur dari partai dan pengurus pusat gerakan 212 al:
- H Mudrick Sangidoe ( Penasehat 212 Solo)
- Eggi Sujana ( Penasehat Presidium 212 pusat )
- Aminudin ( Sekjen Presidium 212 )
- Sihabudin ( DPD Jtg)
- Joko Ikrom ( Deklarator 212 solo)
- H. Dahlan (MUI)
- Yusuf Suparno (Luis)
- Hasan Gembong ( mega bintang)
- Quatly Alkatiri (Pks)
- Awood umar (PBB)
- Umar Hasyim (Pan)
- Ust Wahyudin ( Ponpes ngruki)
Serta tamu undangan lebih kurang 400 orang.
(Sertu M Nur Hakib)
No comments:
Post a Comment