Hadir dalam acara tersebut antara lain :
a. KP. EDY WIRABUMI (Lembaga Hukum Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta/ Suami GRAy. Koes Moertiyah Pakubuwono, M.Pd)
b.
GRAy. Koes Moertiyah Pakubuwono, M.Pd (Sekretaris Jendral Forum
Komunikasi dan Informasi Keraton Se Nusantara/ Ketua Lembaga Dewan Adat
Keraton Kasunanan Surakarta).
c. KP. Satrio Hadinegoro (Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta)
d. GRAy. Galuh Kencono (Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta)
e GKR. Timur Rumbay Kusuma Dewayani (Putri Raja Paku Buwono XIII)
f. GRAy. Koes Indriyah (Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta)
g. GRAy. Sekar (Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta)
h. GRAy. Isbandiyah (Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta)
i. Gusti Puger (Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta)
j. KRT. Pujo Setyonodipuro (Ngulama Karaton Kasunanan Surakarta
k. Sentono dan Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta
l. Anggota PSH Terate Cabang khusus Keraton Kasunanan Surakarta
Dalam
acara tersebut dilakukan pembacaan Surat Yasin dan doa - doa yang
dipimpin oleh KRT. Pujo Setyonodipuro (Ngulama Karaton Kasunanan
Surakarta.
Sambutan GRAy. Koes Moertiyah Pakubuwono, M.Pd (Sekretaris Jendral Forum Komunikasi dan Informasi Keraton Se Nusantara :
a.
Perlu saya sampaikan sedikit tata cara upacara Napak tahun baru Be
tahun 1952 yang bertempat di Masjid Agung Surakarta yang sebelumnya
akan dilaksanakan di siti Inggil maka kami bersama kerabat Keraton
bermusyawarah untuk memindahkan acara doa ini karena di tempat pagelaran
akan digunakan gelar pasukan oleh aparat keamanan dalam pengamanan
kirab pusaka dalam malam 1 Suro.
b.
Seperti yang dimandatkan oleh MENKOPOLHUKAM kepada saya sebelum 1 Suro
akan dibuka sehingga putra putri dan Sentono Dalem dapat masuk kedalam
karaton untuk melakukan kegiatan masing-masing namun saat ini pintu
masih dalam keadaan terkunci, sudah 14 tahun semenjak kejadian itu
Karaton terlihat tidak terawat dan terjaga, juga tempat-tempat yang
tidak sesuai pada tempatnya, hal ini menjadi keprihatinan kita sehingga
selama ini kegiatan - kegiatan dikaraton sangat sepi dan seperti
kuburan, kami harapkan kepada bapak - ibu bisa mendoakan sehingga
karaton bisa rukun dan kita sebagai kerabat bisa mengunakan fasilitas
seperti sediakala, kita sudah lama duduk diam dan tidak bisa masuk ke
dalam karaton hal ini sangat disayangkan.
c.
Bapak Presiden sampai saat ini tidak bisa menempati janji - janji
untuk membuka pintu untuk kepentingan bersama, apabila bapak - ibu nanti
mau ikut acara kirab pusaka Monggo, tapi kalau mau melakukan sholat
malam dimasjid agung Monggo dan saya sampaikan terimakasih atas
kehadiran bapak ibu dan selesai acara pulangnya ke rumah masing masing
semoga selamat sampai tujuan.
No comments:
Post a Comment