Surakarta, Pastikan Kirab Budaya Diwilayahnya aman Babinsa Pucang Sawit Sinergi dengan Bhabinkamtibmas
Untuk
memastikan pelaksanaan acara kirab budaya berjalan aman dan lancar
tidak ada Ancaman Gangguan Hambatan Tantangan (AGHT) di wilayahnya,
Babinsa Kelurahan Pucang Sawit Koramil 04/Jebres Kodim 0735/Surakarta
Koptu Tarto menggandeng Unsur pengamanan lain seperti Bhabinkamtibmas,
Masyarakat di kelurahan Pucang Sawit Jebres Surakarta. Minggu
(21/08/2019)
Kirab Budaya
tahun 2019 mengambil Tema Nawa Warsa Tebar Mina, Ajak Masyarakat Peduli
Lingkungan. Dalam pelaksanaan kirab budaya Warga sangat antusias untuk
mengikutinya, ada yang membawa Replika ikan saat mengikuti Kirab Budaya
Tebar Mino dan masih banyak lagi seni budaya yang lain. Kirab Budaya
mengambil rute melalui kawasan Jebres surakarta dengan titik star di
Halaman depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Jurug dan Finish di Taman Urban
Forest Pucang Sawit.
Kegiatan
ini diisi dengan melepaskan Ikan, Burung dan Penanaman pohon dikawasan
bantaran Sungai Bengawan Solo, kegiatan tersebut bertujuan untuk
mengajak masyarakat mencintai lingkungan khususnya sungai. Ribuan benih
ikan disebar di Sungai Bengawan Solo dalam kegiatan Kirab Budaya Tebar
Mino ke 9 tersebut.
Warga
Pucangsawit dan komunitas warga yang berangkat dari TMP Jurug
mengelilingi kawasan Pucangsawit dan Finish di Taman Urban Forest
tersebut,
Masing-masing peserta menampilkan kreasi
terbaik yang dimiliki di wilayahnya. Di antara mereka terlihat membawa
hasil kerajinan industri rumah tangga, ada juga yang membawa hasil
sayuran yang ditanam di halaman rumahnya. Kemeriahan warga ini
merupakan bagian dari acara Kirab Budaya Tebar Mino tahun 2019. Kegiatan
ini telah masuk kali kesembilan digelar.
“Lewat
kegiatan ini kami ingin mengajak masyarakat untuk peduli dan mencintai
lingkungan baik itu air, tanaman atau udara,” terang Ketua Panitia Kirab
Budaya Tebar Mino ke 9, Bpk Rohmad. Ribuan benih ini tak lain untuk
menghidupkan kembali Sungai Bengawan Solo agar banyak ikan dan bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat. Tak hanya ikan, warga juga melepas puluhan
burung dan menanam pohon di taman urban forest bantaran Sungai Bengawan
Solo. Ini untuk pembelajaran dan membumikan agar masyarakat untuk
peduli lingkungan. Hidup kita itu tergantung dari alam, maka alam itu
harus dijaga kelestariannya,” sambungnya.
Semtara
itu camat Jebres Agung Riyadi SH menyatakan jika bantaran Sungai
Bengawan Solo sudah di tata dan masyarakat harus menjagannya.
“Ini kemajuan jika dibandingkan dengan pelaksanaan tahun lalu. Masyarakat harus menjaga dan mencintai lingkungan,” imbuhnya.
Kegiatan
ini harus dipertahankan dan ini untuk nguri-nguri budaya. Ini akan
menjadi tombak pembangunan Kota Solo. Jadi Solo masa lalu adalah Solo
masa depan,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment