Senin
tanggal 23 Desember 2019 pukul 08.00 s.d 08.35 bertempat di Halaman
Balaikota Surakarta Jl. Jend Soedirman No. 2 Kel. Kampung Baru Kec.
Pasar Kliwon Kota Surakarta akan dilaksanakan Upacara Peringatan Hari
Ibu Ke 91 Tahun 2019 dengan tema "Perempuan Berbudaya, Indonesia Maju"
bertindak sebagi Irup Ariani Indriastuti, SH (Ka Dinas Tenaga Kerja dan
Perindustrian Kota Surakarta) dan sebagai Dan Up Sulistyarini, S.STP.
M.Si (Sekcam Ke. Jebres) yang diselenggarakan oleh Pemkot Surakarta
dengan Penanggung jawab kegiatan Indradi, AP. SH. MM (Ka Kesbangpol Kota
Surakarta) yang dihadiri ± 700 orang.
a. Hadir dalam kegiatan sebagai berikut :
1) FX. Hadi rudyatmo (Walikota Surakarta)
2) Dr. H. Achmad Poernomo, M.Apt (Wakil Walikota Surakarta)
3) Ir. Ahyani, MA (Sekda Kota Surakarta)
4) Kolonel Pnb Adrian P Damanik, ST (Danlanud Adi Soemarmo) beserta Ibu.
5) Letkol Inf Yudi Purwanto (Kasrem 074/Wrt) beserta Ibu.
6) Letkol Cpm Gunawan Setiadi, SH (Dandenpom IV-4 Ska)
7) Letkol Inf Jimmy Rihi Tugu (Kasbrig MR 6/2 Kostrad) beserta Ibu
8) Letkol Inf Wiyata SA, SE. MDS (Dandim 0735/Ska)
9) Letkol Caj Drs. Achsin, M.Si (Kasi Terrem 074/Wrt)
10) AKBP Iwan Saktiaji, S.IK. MH. M.Si (Wakapolresta Surakarta) beserta Ibu
11) Mayor Inf Agussalim Tuo (Danyon 22 Grup 2 Kopassus)
12) Mayor Cba Bambang (Denbekang IV-4 Ska)
13) Mayor Chb Sutaryanta (Wadan Denhub 074/Wrt)
14) Mayor Ctp Yulisna (Pusdiktop Ba/Ta Surakarta)
15) Mayor Ckm Sari (RST Slamet Riyadi Surakarta)
16) Kapt Caj Hartatiah (Ka Setumrem 074/Wrt)
17) Rini Hartati, SH. MH (Kajari Surakarta)
18) Jajaran Kepala OPD Se Kota Surakarta.
19) Jajaran Danramil Se Kodim 0735/Ska.
20) Ibu Persit Kartika Eka Paksi Cabang Brigif MR 6/2 Kostrad.
21) Ibu Persit Kartika Eka Paksi Cabang Korem 074/Wrt.
22) Ibu Pya Ardhya Garini Lanud Adi Soemarmo.
23) Ibu Bhayangkari Polresta Surakarta.
24) Tamu Undangan.
b. Adapun Sejarah Singkat Hari Ibu sebagai berikut :
1)
Gema Sumpah Pemuda dan lantunan Lagu Indonesia Raya yang pada tanggal
28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, menggugah
semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan
diri dalam satu kesatuan wadah mandiri,Pada saat itu sebagian besar
perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang
pergerakan bangsa. Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang
pergerakan kemerdekaan pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan
Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta. Salah satu
keputusannya adalah dibentuknya satu Organisasi federasi yang mandiri
dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI), Melalui
PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk
secara bersama-sama kaum laki-laki berjuang meningkatkan harkatdan
martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang
bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat
perempuan menjadi perempuan yang maju.
2) Pada
tahun 1929 perikatan perkoempoelan Perempuan Indonesia (PPPI) berganti
nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Pada Tahun
1935 Diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres
tersebut di samping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan
Indonesia, juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu
Bangsa yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang
lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya. Pada tahun 1938
Kongres Perempuan Indonesia III di bandung menyatakan bahwa tanggal 22
Desember sebagai Hari Ibu, selabjutnya di kukuhkan oleh pemerintah
dengan keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1958 tentang Hari-hari
Nasional yang bukan hari libur tertanggal 16 Desember 1969 yang
menetapkan bahwa hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional
dan bukan hari libur. Tahun 1946 badan ini menjadi Kongres Wanita
Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprahsesuai
aspirasi dan tuntutan zaman. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal
22 desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan
Pergerakan Perempuan Indonesia.
c.
Amanat Sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia pada upacara bendera memperingati Hari Ibu Ke-91
Tahun 2019 yang dibcakan oleh Inspektur Upacara sebaai berikut :
1)
Assalamualaikum Wr. Wb, Selamat pagi dan salam sejahtera. Puji syukur
kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat
dan karunia-Nya, pada Tahun 2019 ini kita dapat memperingati kembali
Hari Ibu yang ke-91. Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia
diawali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta
telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan
Indonesia. Tema sentral pembahasan Kongres Perempuan tersebut adalah
memperjuangkan hak perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan anak,
poligami dan pendidikan perempuan. Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI)
setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama
generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum
kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak
perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan
yang bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai
hari nasional. Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang harus
sadar bahwa mereka mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama
dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap
ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. begitu juga pengasuhan dalam
keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam
pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu didukung oleh semua
pihak. PHI diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua
pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan
pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Dan
pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu
meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan
kemampuan sebagai motor penggerak sekaligus agen perubahan (agent of
change).
2) Tema PHI Ke-91 Tahun 2019 ini adalah
Perempuan Berdaya, Indonesia Maju yang dibangun dengan melihat situasi
dan kondisi bangsa Indonesia yang masih mengalami kekerasan, perlakukan
diskriminatif dan lain-lain. Kondisi tersebut memerlukan berbagai
strategi, perlibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder sangat
diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye/gerakan
yang mendukung pencegahan kekerasan dan pencapaian kesetaraan gender. He
for she menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan
sampai akar rumput. Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung terselenggaranya PHI utamanya kepada 7
(tujuh) pimpinan organisasi perempuan yaitu OASE, Kongres Wanita
Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK Pusat, Dharma Pertiwi,
Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Ikatan Wanita Pengusaha
Indonesia (IWAPI) dan mitra kerja lainnya, provinsi Jawa Tengah dan
seluruh lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi aktif terlibat
dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu. Harapan saya, Peringatan Hari
Ibu ke-91 Tahun 2019 ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan
perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan. Terima kasih
Waassalamu‟alaikum Wr. Wb. Jakarta, 23 Desember 2019. Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti
Ayu Bintang Darmawati.
d. Adapun Kesatuan Upacara sebagai berikut :
1) Korsik : Gita Pamong Praja Kota Surakarta
2) Paduan Suara : Pemerintah Kota Surakarta
3) Satgab I :
a) 1 SST Inspektorat Kota Surakarta
b) 1 SST Bappeda Kota Surakarta
c) 1 SST BKPPD Kota Surakarta.
d) 1 SST BPPKAD Kota Surakarta
e) 1 SST Setwan Kota Surakarta
f) 1 SST DPMPTSP Kota Surakarta
g) 1 SST Dinas PP, PA dan PM Kota Surakarta
h) 1 SST Dinas Kesehatan Kota Surakarta
4) Satgab II :
a) 1 SST Dinas Perhubungan Kota Surakarta
b) 1 SST Tenaga Kerja dan perindustrian Kota Ska
c) 1 SST Dinas Perdagangan Kota Surakarta
d) 1 SST Koperasi dan UKM Kota Surakarta
e) 1 SST DLH Kota Surakarta
f) 1 SST Pariwisata Kota Surakarta
g) 1 SST Dispendukcapil Kota Surakarta
h) 1 SST Persit Kartika Chandra Kirana
i) 1 SST Pia Ardhya Garini
j) 1 SST Bhayangkari
5) Satgab III :
a) 1 SST Dharma Wanita Persatuan Kota Ska
b) 1 SST PKK Kota Surakarta
c) 1 SST POW Kota Surakarta
d) 1 SST Dinas Pertanian dan KPP Kota Surakarta
e) 1 SST DPUPR Kota Surakarta
f) 1 SST Kebudayaan Kota Surakarta
g) 1 SST Dinas Perumahan KPP Kota Surakarta
h) 1 SST Dinas Sosial Kota Surakarta
i) 1 SST Dinas PP dan KB Kota Surakarta
j) 1 SST Diskominfo SP Kota Surakarta
6) Satgab IV :
a) 1 SST Satpol PP kota Surakarta
b) 1 SST BPBD Kota Surakarta
c) 1 SST Kantor Kesbangpol Kota Surakarta
d) 1 SST Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Ska
e) 1 SST RSUD Kota Surakarta
f) 1 SST Setda Kota Surakarta
g) 2 SSK Kecamatan Se Kota Surakarta
h) 1 SST Bank Solo Kota Surakarta
i)1 SST PDAM Kota Surakarta
j) 1 SST Pedaringan Kota Surakarta
k) 1 SST TSTJ Kota Surakarta
e.
Kegiatan dilanjutkan dengan Penyerahan Piala dan Penghargaan Kejuaraan
SD dan SMP Tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional Dinas Pendidikan
Kota Surakarta Tahun 2019.