teks jalan

Bersama Rakyat TNI Kuat....

Thursday, March 29, 2018

BABINSA RAMIL 03 SERENGAN MENGIKUTI SOSIALISASI SURVEY BIAYA HIDUP( SBH) OLEH BADAN PUSAT STATISTIK SURAKARTA.

SURAKARTA, Apa itu inflasi? Sebagian kecil lapisan masyarakat sangat familiar dengan istilah ini, di saat sebagian besar tidak mengerti dan mungkin tidak merasa perlu memahaminya. Praktisnya, inflasi adalah kenaikan harga, dimana kebalikannya adalah deflasi (penurunan harga). Inflasi/deflasi di Indonesia diukur dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai instansi yang diberikan kewenangan untuk menghitungnya. Indeks Harga Konsumen .(IHK) merupakan salah satu data strategis Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperlukan sebagai dasar penentuan kebijakan  Pemerintah. Persentase perubahan IHK atau yang lebih dikenal dengan istilah tingkat inflasi/def|asi merupakan indikator ekonomi penting yang kualitas datanya perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Salah satu bahan dasar penghitungan IHK adalah Survei Biaya Hidup (SBH).  Untuk memahami tentang survey biaya hidup ( SBH)  maka pada hari rabu tanggal 28 Maret 2018 pukul 19.30 Babinsa ramil 03 Serengan Kodim 0735 Surakarta Serka Yudi Widianto mengikuti sosialisasi mengenai Survey Biaya Hidup yang di laksanakan oleh Badan Pusat Statistik Surakarta bertempat di aula kantor kecamatan Serengan. Kegiatan ini di ikuti oleh lk 50 orang.
Bpk. R. Bagus Rahmad Santoso selaku narasumber dari BPS menjelaskan Mengapa inflasi menjadi penting untuk diurus dan bahkan dikendalikan? Jawaban sederhananya adalah karena kenaikan harga berkaitan erat dengan tingkat daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Bagi masyarakat yang berpendapatan tetap, seperti PNS, daya belinya secara langsung dipengaruhi oleh inflasi. Kenaikan harga yang tidak serta merta disertai dengan kenaikan pendapatan membuat masyarakat harus mengatur ulang perencanaan keuangan mereka dan bukan tidak mungkin membatasi pengeluaran mereka. Bagi masyarakat yang hidupnya pas-pasan, ketika inflasi terjadi terus-menerus, bisa berpotensi menjadi miskin dikarenakan kemampuan untuk membeli barang kebutuhan hidup menurun.

No comments:

Post a Comment