teks jalan

Bersama Rakyat TNI Kuat....

Monday, October 2, 2017

Babinsa Koramil 02 Banjarsari Kodim 0735 Surakarta Nobar Bersama dengan Ponpes LDII Kota Surakarta

Hari minggu tanggal 1 Oktober 2017 pukul 19.50 s.d selesai di Halaman depan Masjid Baitul A'Laa Komplek Pondok Pesantren Budi Utomo Jl. Bromo RT. 004 RW. 23 Kel. Kadipiro Kec. Banjarsari Kota Surakarta.Babinsa Kadipiro Serda  Sartono n Koptu Mujono menghadiri giat pemutaran Film Dokumentar 30 S/PKI yang diselenggarakan oleh LDII sebagai penanggung jawab kegiatan H. Syamsul Bahri S.E (Seksi Humas Ponpes Budi Utomo) dan diikuti ± 500 orang.
Hadir dalam kegiatan antara lain :
1. H. Syamsul Bahri SE (Seksi Humas Ponpes BudiUtomo)
2. Drs. H. M. Agus Salim (Sekretaris Ponpes Budi Utomo)
3. KH. Muhammad Ridwan (Penasehat Ponpes Budi Utomo)
4. Drs. H. Sutiyono (Seksi Pendidikan Ponpes Budi Utomo)
5. Warga Masyarakat sekitar ponpes dan Santri Ponpes Budi Utomo
Sambutan H. Syamsul Bahri SE (Seksi Humas Ponpes Budi Utomo) sebagai berikut :
1. Sebenarnya Bapak Danrem (Kolonel Inf Widi Prasetiono) malam ini bisa hadir, namun karena beliau ada acara di Makasar sehingga malam ini beliau ijin dan tidak bisa nonton bareng bersama kita, namun untuk malam ini diwakili bapak bapak dari kodim dan Koramil.
2. Sebuah acara yang kami rasakan sangat mulia yaitu nonbar PKI, perlu di ketahui bahwa kita ingin menjelaskan perjalanan bangsa Indonesia mengalami masa kelam, walaupun secara hukum komunisme tidak bisa hidup di Indonesia, dan tidak boleh berkembang di Indonesia untuk itu perlu pemahaman sejarah karenanya ini jadikan pelajaran yang berharga.
3. Penayangan kembali film G30S/PKI ini ada positifnya untuk generasi muda apalagi paham komunisme, leninisme tidak diperbolehkan. Supaya generasi juga tahu bahwa komunisme pernah membuat sejarah kelam, sebagai warga pancasila harus betul-betul paham dengan ideologi. Salah satunya dengan nonbar.
4. Anak anak seusia ponpes harus tahu agar setia terhadap pancasila, agar Indonesia tetap kondusif, untuk yang menolak pemutaran film dokumenter G 30 S/PKI tidak perlu dijadikan polemik, dan sebenarnya tidak perlu terjadi penolakan. Pihaknya setuju film dibuat dengan gaya baru atau kekinian, karena generasi yang milineal, yang penting tidak menghilangkan substansi.
5. Untuk 15 tahun kedepan kalianlah yang akan menjadi generasi penerus, dengan pemahaman yang benar kalian bisa membawa kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. kita harus ambil hikmah perjalanan bangsa Indonesia yang perlu kita cermati bersama sama karena kita lahir dan hidup, bekerja dan berprestasi di Indonesia untuk itu NKRI harga mati adalah Trailer.
6. Sebagai generasi muda harus benar menanamkan jiwa untuk bisa menjadi warga negara yang baik, berbudi luhur dan taat kepada pemerintah, maka andalah nanti yang akan menjadi pemimpin dimasa datang dan bisa membawa bangsa Indonesia bangsa yang lebih besar. semoga Allah meridhoi dan semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari film ini.
Catatan :
Dalam pemutaran film dokumenter G 30 S/PKI tersebut rencana akan dihadiri oleh Danrem 074/Warastratama, namun kerena beliau masih ada kegiatan diluar sehingga tidak dapat hadir, dan film diputar lebih awal.

No comments:

Post a Comment