Pengembangan program keluarga berencana menyentuh banyak
faktor yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga pencapaian
tujuannya harus disikapi sebagai tanggung jawab bersama bukan hanya
merupakan tanggung jawab leading sector. (19/4)
Sehubungan
dengan keberhasilan program KB maka Danramil 03 Serengan Kodim 0735/Surakarta Kapten Inf Subardi
mengikuti dan melaksanakan Rapat Koordinasi Lintas Sektoral bidang KB
bertempat di Aula kecamatan Serengan.
Dalam
paparannya Danramil 03 Serengan menyoroti tentang kendala di lapangan
para Babinsa dalam
membantu tugas PLKB ( petugas lapangan keluarga
berencana). Menurut Danramil ada 5 faktor yang menjadi hambatan Babinsa
di lapangan dalam mensukseskan Program KB al.:
1.
Tidak semua Babinsa di bekali dengan pengetahuan tentang KB. Untuk itu
di harapkan DPPKB surakarta bisa mengadakan sosialisasi kembali Soal KB
kusus Babinsa.
2. Waktu even Pelaksanaan KB
berpengaruh pada penyuluhan yang di lakukan oleh Babinsa. yakni hanya
saat ada even KB dari pemerintah.
3. Informasi
tentang KB pria masih Kurang Familiar. sehingga banyak para suami yg
tidak tahu dan enggan untuk melaksanakan KB ( vasektomi)
4. Masyarakat masih menganut pemikiran bahwa KB hanya di peruntukkan untuk perempuan.
5. Aspek sosial budaya masyarakat menjadi faktor rendahnya kesadaran pria untuk berperan mensukseskan Program KB. Pada
kesempatan yang sama Mayor inf Mei Artanto. Pabanda Bhakti TNI Kodam IV
diponegoro yang juga turut hadir menyampaikan bahwa program KB
merupakan program dari TNI sesuai Mou antara panglima TNI dan BKKBN.
Untuk itu harus di sukseskan. Kenapa karena pertambahan penduduk amat
berpengaruh pada sosial Budaya masyarakat. Kemiskinan dan kelaparan akan
menimbulkan ancaman keamanan berupa prilaku kriminal. Harapan ke depan
upaya pengendalian pertambahan penduduk dapat di tekan. Agar hal itu
dapat berjalan dengan baik maka harus di mulai dari diri kita
Dari
Kepala KUA Serengan Bpk. Muchtar S.Ag bahwa soal KB sudah ada di tulis
dalam al qur' an Surah annisa ayat 9. Selain itu juga menyampaikan bahwa
Nikah gratis namun harus dilaksanakan di KUA. Sedang kalau nikah di
luar kantor KUA biaya Rp. 600 rbu. Dan langsung bayar di kas negara. Di
Surakarta yang sudah kota ini kenyataannya Masih ada nikah di bawah
umur. Batas minimal nikah bagi perempuan 16 tahun ada ijin ortu. Pria 19
th. Sedang di bawah itu harus ijin pengadilan agama. Penjelasan
dari Kabid KB Bapermas Surakarta Ibu. Dra. Endah S. Msi menyampaikan
bahwa Kepadatan penduduk Surakarta no.1 di propinsi jateng. Bahwa
jumlah penduduk Surakarta sebanya 500 rbu orang. Sehingga dalam 1 km
ada 12.000 penduduk. Untuk itu program KB ini harus di intensifkan.
Kegiatan sosialisasi KB terhadap Babinsa sdh dilaksanakan namun belum
semua Babinsa mengikuti dgn harapan semua lini siap mensukseskan program
KB. Kedepan akan di rencanakan dan di anggarkan. Dengan sasaran utama
KB pria. Agar hal itu sukses maka bagi akseptor KB di beri 1 juta Rp.
KB gratis th 2017 ini ada 8 x. Transport bagi kader yg dpt akseptor KB
MOP sebesar Rp. 250 ribu. Rencana pada tgl 27 april 2017 akan ada KB
gratis bertempat di puskesmas jayengan dalam rangka hari TMMD dan hari
Kartini. Di siapkan sebanyak 30 akseptor. Untuk KUA di harapkan
menggandeng penyuluh KB saat ada pernikahan. Bagi masyarakat miskin
walau tdk dalam even KB dpt di layani secara gratis dgn syarat yg sdh di
tentukan. Surat nikah, surat domisili dan surat tidak mampu dari
pejabat setempat. "Dalam
kaitan ini, kerjasama lintas sektor merupakan strategi penting yang
harus diperhatikan dalam rangka mendukung keberhasilan program agar
tepat sasaran. Untuk itu, harus dirumuskan perencanaan kegiatan yang
berpotensi meningkatkan peran masing-masing sektor, sejak tahap
perencanaan, penyusunan dokumen perencanaan hingga penganggaran
pembangunan dan tahap implementasi.
(IT Kodim 0735/Surakarta)