Pada
hari minggu tanggal 26 .8.2018 babinsa kampung sewu koramil 04/jebres
kodim 0735/surakarta sertu suparno dan serda lalu memantau dan
monitoring jemparingan panahan dalam rangka hari jadi kridohasto dan HUT
RI ke 73.
Dalam sambutanya ketua paguyuban bapak anas R.H,S.K.M,Mkes mengatakan jemparingan panahan tradisional kini mulai bangkit kembali. Sebelumnya olahraga ini sempat menghilang. Namun saat ini kembali eksis dengan peserta jemparingan panahan yang dari kalangan remaja namun sejumlah peserta jemparingan panahan terlihat semangat mengikuti jemparingan panahan tradisional yang digelar di Lapangan sepak bola kampung sewu jebres surakarta.
Pada panahan modern, memanah dengan posisi berdiri, sementara jemparingan panahan ini memanah dengan posisi duduk atau bersila. Sementara peralatan memanah yang digunakan juga sangat tradisional yakni terbuat dari bahan kayu dan bambu, tanpa adanya tambahan peralatan modern dan berpakaian tradisional.
Jemparingan panahan ini digelar untuk melestarikan olahraga warisan budaya Jawa,Selain itu untuk menumbuhkan semangat regenerasi panahan tradisional ini khususnya di wilayah surakarta dan berbagai paguyupan dari beberapa wilayah jateng dan DIY dan -+ 300 orang ikut dalam gladen hageng jemparingan ini.
Dalam sambutanya ketua paguyuban bapak anas R.H,S.K.M,Mkes mengatakan jemparingan panahan tradisional kini mulai bangkit kembali. Sebelumnya olahraga ini sempat menghilang. Namun saat ini kembali eksis dengan peserta jemparingan panahan yang dari kalangan remaja namun sejumlah peserta jemparingan panahan terlihat semangat mengikuti jemparingan panahan tradisional yang digelar di Lapangan sepak bola kampung sewu jebres surakarta.
Pada panahan modern, memanah dengan posisi berdiri, sementara jemparingan panahan ini memanah dengan posisi duduk atau bersila. Sementara peralatan memanah yang digunakan juga sangat tradisional yakni terbuat dari bahan kayu dan bambu, tanpa adanya tambahan peralatan modern dan berpakaian tradisional.
Jemparingan panahan ini digelar untuk melestarikan olahraga warisan budaya Jawa,Selain itu untuk menumbuhkan semangat regenerasi panahan tradisional ini khususnya di wilayah surakarta dan berbagai paguyupan dari beberapa wilayah jateng dan DIY dan -+ 300 orang ikut dalam gladen hageng jemparingan ini.