Mendengar kata tentara, terbesit di pikiran kita adalah sosok yang sangar, keras atau bahkan killer, hal ini karena dalam doktrin operasi militer perang (OMP) hanya ada istilah “Kill Or To Be Kill” (membunuh atau dibunuh). Namun dibalik kesan itu semua, tentara memiliki rasa kemanusiaan dan kelembutan yang tidak kalah dengan masyarakat sipil biasa. Ibarat buah, tentara itu mirip dengan durian, walaupun kulitnya penuh duri yang tajam namun isinya harum, lembut dan nikmat.
Kesan-kesan itulah yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI), garang di medan perang tapi lembut dan humanis dalam melaksanakan tugas opersi militer selain perang (OMSP). Oleh karena itu tak heran jika dimanapun bertugas TNI selalu disegani lawan dan dicintai masyarakat. Pantaslah jika saat ini TNI memiliki tingkat kepercayaan teratas diantara insatansi lainnya.
Hal tersebut disampaikan Kapendam IV/Diponegoro Letkol Arh Zaenudin, S.H., M.Hum saat dikonfirmasi tentang sisi humanis prajurit Kodam IV/Diponegoro pada saat pengamanan arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2018 yang baru lalu.
Kapendam juga menegaskan bahwa ungkapan-ungkapan tersebut bukanlah isapan jempol belaka. Semua telah terbukti dan tergambar jelas pada saat pengamanan arus mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri 1439 H tahun 2018 yang baru lalu. Sinergitas TNI, Polri dan komponen lainnya langsung menyatu untuk mewujudkan kegiatan mudik lebaran 2018 berjalan lancar dan sukses.Naluri kemanusiaan, rasa iba dan belas kasihan seorang prajurit seketika muncul manakala disisi kiri kanannya terdapat masyarakat yang perlu bantuan.
Diceriterakan Kapendam, berdasarkan laporan dan temuan di lapangan, apa yang dilakukan anggota TNI dan Polri perlu diacungkan jempol dan menjadi contoh kita semua. Kepedulian dan ketulusan TNI Polri dalam melayani dan membantu masyarakat membuktikan bahwa mereka tidak mengenal pamrih apapun dalam tugas. Kenyamanan, keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi target mereka.
Seperti apa dilakukan oleh Babinsa Kodim 0710/Pekalongan Serda Gunawan. Disaat melaksanakan pengamanan arus mudik lebaran di Pos Pengamanan Sibeduk Kec. Kajen Kab. Pekalongan, tiba-tiba melihat seorang ibu separuh baya yang motornya mogok. Demi kelancaran arus mudik, ia bersama persoel dari Babinkamtibmas langsung sigap membantu mendorong motor sang ibu hingga ke bengkel
Pun demikian yang dilakukan Serda Noor Wakit. Babinsa Kodim 0710/Pekalongan yang tengah berjaga di Pos THR Kota Pekalongan. Melihat mobil pemudik mogok ditengah jalan, ia bersama anggota Polri langsung membantu mendorong mobil pemudik yang mogok ke tempat yang aman.
Sikap tanggap dan sigap juga dilakukan Danramil 19/Pekalongan Utara Kapten Inf Suhardi bersama-sama Perwira dari Polsek Pekalongan Utara. Tepatnya pada H +2 lebaran, wilayahnya mengalami banjir akibat rob (air laut pasang), mereka pun langsung turun kelapangan untuk membantu mengevakuasi anggota masyarakat yang sakit untuk dibawa ke tempat pengungsian. Mereka rela berbasah-basahan berkeliling wilayah demi menyelamatkan warganya dari ancaman banjir rob..
Lain di Pekalongan lain pula dengan yang terjadi di wilayah Pemalang. Melihat kecelakaan yang terjadi di dekat pos pengamanan kota Pemalang pada arus balik tepatnya H+2 lebaran, Trio Babinsa dari Kodim 0711/Pemalang yang terdiri dari Serka Rastoko, Sertu Eko Winarno dan Sertu Wahid dengan sigap membantu menolong dan mengevakuasi korban kecelakaan sepedo motor dengan Bus Family Raya Nopol BH 7878 FU, untuk di bawa ke rumah sakit.
Demikan pula dengan prajurit Yonif Raider 408/Sbh. Walaupun tampangya lebih sangar karena tak lepas dari tentengan senjata laras panjangnya, namun melihat kendaraan pemudik yang masuk ke sungai, naluri kemanusiaanya seketika mendidih dan dengan sigap mereka membantu mengangkat mobil pemudik dari dalam sungai ke atas jalan mengunakan tali tambang.
Itulah sepenggal ceritera sisi humanis tampang sangar seorang tentara, dan masih banyak lagi cerita humanis yang dilakukan TNI untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya, pungkas Kapendam.