teks jalan

Bersama Rakyat TNI Kuat....

Saturday, November 11, 2017

Peran Aktif Babinsa Koramil 02 Banjarsari dalam kegiatan kirab budaya mangkubumen Tahun 2017.

Surakarta . Bertempat di depan kantor kelurahan mangkubumen Babinsa Kel Mangkubumen Koramil 02 Banjarsari Kodim 0735 Surakarta Serka Sujianto dan Koptu Sandhi  mengikuti kegiatan kirab budaya mangkubumen Tahun 2017. (11/10)
Yang diikuti 14 rw  dengan jumlah peserta 500 orang dan tiap tiap rw menampilkan potensi budaya di masing-masing rw ,dengan menampilkan lomba membuat tumpeng atau gunungan. Kirab mengambil rute  4km   mengambil start depan kelurahan melewati jalan hasanudin   melintasi jl cipto mangunkusumo berlajut ke jl yosodipuro perempatan pasar beling belok kiri dan finish di depan kantor kelurahan.giat distarkan OLEH camat banjarsari bp indradi kegiatan  Kirab gunungan INI merupakan rangkaian dari gelar budaya mangkubumen yg  AKAN dilanjutkan dengan panggung hiburan dan gelar. (ASN Agus Kemplu IT Dim 0735)

Danramil 05 Pasar kliwon Rapat Kordinasi tentang PelaksanaanKarya Bakti Daerah (KBD) Tahap III TA. 2017 Kota Surakarta


Bertempat di Joglo kelurahan Joyosuran jln Kapten Mulyadi kelurahan Joyosuran kec Pasar kliwon kota Surakarta telah berlangsung Rapat Kordinasi tentang Pelaksanaan KBD dengan Sasaran Rw 5,6,7 dan 12 pemasangan jalan di paping  rapat di ikuti oleh -+ 20 orang panitia KBD joyosuran.dengan ketua panitia bpk gito Siswodiharjo pemuka masyarakat yang di tuakan oleh warga jouosuran (11/10)
Hadir Dalam kegiatan rapat kordinasi di kelurahan joyosuran sebagai berikut .
1. Drs Agus Santoso MM
2.Suwarno SE ( Lurah Joyosuran ).
3. Kapten inf Waluyo ( Danramil 05/Psk ).
4. Kapten Cba Kurdi (Calon Danramil 05/Psk)
5. Agus Anwari ( Ketua LPMK joyosuran).
6. Serka Sugeng dan serka H.Siregar babinsa joyosuran koramil 05/ psk.
7. Brigadir Bayu babinkantibmas polsek pasar kliwon.
6. Gito Siswodiharjo ( ketua panitia pelaksanaan KBD joyosuran pemukah masyarakat).

Penyampaian Pak Agus Santoso MM (Camat Pasar Kliwon) sbb.
1. Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan Syukur kerena berkat rahmad dan hidayah NYA kita bisa hadir ditempat ini dalam rangka rapat panitia pelaksanaan dalam rangka KBD di joyosuran dengan sasaran RW 5.6.7 dan 12 yang insyaallah tidak ada halal melintang pada tanggal 20 Nopember 2017 akan dibuka KBD oleh Walikota Surakarta dan ditutup pada tanggal 11 Desember 2017 (21 hari) .
2. Tolong ketua panitia KBD memperaiapkan kegiatan ini secara benar benar kerena besok pada acara pembukaan tamu Muspika dan Muspida yang duduk paling depan  jangan sampai panitia pelaksanaan salah menempat kursi muspika dan muapida kerena pembukannya di rencanakan pukul 09.00 wib jangan sampai tamu VVIP kepanasan panitia harus cuning agar tamu tidak gelisa menunggu acara pembukaan.
3. Pada waktu peletakan batu pertama panitia harus juga menyiapkan alat perasarana dengan lengkap 
 
Penyampaian Pak Suwarno SE Lurah johosuran sbb.
1. Pesan saya sebagai lurah joyosuran tolong kita sama sama saling tepo seliro dengan kampung dan desa kita dibangun mari kita sama sama bekerja sama dengan TNI dan Polri .
2. Pak rt dan Rw pro aktif untuk mengerahkan anak buahnya dan warganya.dalam pelakaksanaan KBD karya Bakti Daerah di Rw 5,6,7 serta rw 12.
 
Penyampaian Danramil Kapten Inf Waluyo sbb.
1. Tidak lupa kita panjatkan puji dan syukur kehadiran ALLAH SWT kerna berkeat ridhonya lah kita bisa berkumpul ditempat yang mulia ini dalam rangkab rapat buat panitia KBD 2017.
2. Penyampian saya dalam kegiatan pembukaan yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 nopember 2017 sd 11 Desember 2017 tolong lebih baik lagi di banding tahun tahun yang lalu udah 3 kali kita melaksanakan KBD harus lebih baik dan tertata dengan mateng.dari pembukaan ,sampai peletakan batu pertama dalam upekerjaan nya .
3. Kegiatan berikutnya calon Danramil baru walau pun sartijab diperintah Danramil kapten Cba Kurdi berkenalan sepata dua buah kata .
4.selesai .
5. Ini yanga bisa dilaporkan oleh Babinsa Joyosuran Serka Sugeng S dan Serka Halomoan Siregar koramil 05/ psk kodim 0735/ ska (ASN Agus Kemplu Dim 0735)

Friday, November 10, 2017

Kodim 0735 Surakarta laksanakan Doa bersama dalam rangka HUT Pahlawan Tahun 2017


Surakarta, Setiap tanggal 10 November, kita seluruh Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, mengenang para pendahulu kita, pahlawan dan perintis kemerdekaan, para pendiri republik Indonesia, mereka dengan segenap pemikiran, tindakan dan gerakan perjuangan kolektif yang mereka lakukan, sehingga saat ini kita semua bisa menikmati hidup di bumi Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang sederajat dengan bangsa lain, bangsa yang menyadari tugas sejarahnya untuk menjadikan kemerdekaan sebagai jembatan emas bagi terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dan selanjutnya pada peristiwa Pertempuran 10 November, inspirasi dari RA Kartini, ikrar Sumpah Pemuda, lagu kebangsaan Indonesia Raya, keberanian dari Kwee Kek Beng, komitmen dari Johannes Leimena, Syair Yaa ahlal Wathan dan berbagai karya cipta yang menggerakkan ruh pendahulu kita, berperan besar sebagai penanda estetik – heroik , sebagai energi penggerak Arek-Arek Suroboyo yang dibantu dengan semangat solidaritas dan bela rasa oleh seluruh Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaanRepublik Indonesia.
 Untuk rasa menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertahan NKRI maka bertempat di Masjid Al-Falaq Kodim 0735 Surakarta  telah dilaksanakan doa bersama dalam rangka  memperingatan Hari Pahlawan ke-72 Tahun 2017 dengan mengusung tema "MEMPERKOKOH PERSATUAN MEMBANGUN NEGERI" oleh anggota Kodim 0735 Surakarta, Anggota Denhubrem 074/Warsatratama, Ibu2 Persit Kartika Chandra Kirana Cabang L Dim 0735 Surakarta dan Anggota Menwa Surakartayang di Imami atau dipimpin oleh Pelda Asnan (10/11)
(Asn Agus Kemplu IT Kodim 0735)
 





Upacara bendera memperingati Hari Pahlawan dilanjutkan acara GENTAK ( Gerakan Cinta Nasionalisme Kepahlawanan )

Pada hari Jumat tanggal 10 November 2017 Pukul 08.00 s.d 10.00 wib bertempat di SMKN 7 SURAKARTA telah dilaksanakan Upacara bendera memperingati Hari Pahlawan dilanjutkan acara GENTAK ( Gerakan Cinta Nasionalisme Kepahlawanan ) dengan acara membuat surat ttg kepahlawanan dan menempel prangko kepahlawanan serta Minum air Kepahlawanan. Kegiatan ini dilaksanakan dlm rangka  memperingati Hari Pahlawan dgn tujuan menumbuhkan Kecintaan kepada Pahlawan serta bisa mengambil hal hal yang positip dr Pahlawan.sehingga terbentuk Semangat Rela berkorban dan Cinta Tanah air. dilanjutkan Konferensi Pers dari Pangdam IV/Diponegoro.Hadir dalam acara ini :
1. Pasi wanwil Korem Mayor Inf Kusminin
2. Pasiter kodim 0735/Ska Kapten Inf Samingun
3. Batikomsos Séma Ravi
4. Babinsa Kerten Sertu Sugiman
(IT Kodim 0735 Surakarta)

Batuud Koramil 01 Laweyan melaksanakan Rapat Koordinasi Persiapan Lomba Sepak Bola dan Lomba Volly Antar Gugus se Kecamatan Laweyan

Bintara Urusan Dinas Dalam (Batuud) Koramil 01 Laweyan Kodim 0735 Surakarta Pelda Kwibiyanto melaksanakan Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Lomba Sepak bola dan Lomba Volly Antar Gugus se Kecamatan Laweyan (Camat Laweyan Cup 2017). Bertempat di Ruang Rapat kec. Laweyan jl. Dr.Rajiman no 352 Laweyan. (10/11)
Lomba rencana akan di laksanakan pada tgl 11s/d 14 Desember 2017 bertempat di lapangan Penumping dan Karangasem.
Dalam rapat tersebut di hadiri
1. Iptu Endang Tri (mewakili Kapolsek Laweyan)
2. Sekcam Laweyan Bp.Herwin
3. dr. Haty ( Dari puskesmas pajang )
4. Dan Tamu Undangan lainnya 15 Orang.
(IT Kodim 0735 Surakarta)

DANDIM 0735 SURAKARTA MELAKSANAKAN UPACARA ZIARAH NASIONAL HUT PAHLAWAN TAHUN 2017


Bertempat di TMP (Taman Makan Pahlawan) Kusuma Bhakti Jurug Jl. Ir. Sutarmi Kel. Pucang Sawit Kec. Jebres kota Surakarta Dandim 0735 Surakarta Letkol Inf edwin Apria Candra SE. telah melaksanakan upacara Ziarah Nasional dalam rangka memperingati hari pahlawan ke 72 tahun 2017 bertindak sebagai Irup H. Hadi Purnomo (Wakil wali kota Surakarta) dan sebagai Danup Kapten Cpl Warji (Danramil 01/Laweyan) yang diikuti sekitar 200 orang. (10/11)
Hadir dalam kegiatan antara lain :
a.FX. Hadi Rudyatmo (Walikota Surakarta)
b. H. Hadi Purnomo (Wawali Surakarta)
c. AKBP Ribut Hari Wibowo(Kapolres Surakarta)
d. Letkol Inf Edwin Apri Candra S E (Dandim 0735/Ska)
e. Letkol Cpm Sony (Dandenpom lV/4 Surakarta)
f. Letkol Inf Rudy Saladin (Danbrigif 6/2 Kostrad)
g. Letkol Ctp I Komang (Danpusdiktop)
h. Letkol Cpl Gilang (Dandenpal)
i. Kompol Yuliana (Kapolsek Jebres)
j. Lettu Inf Narno (Danramil 04/Jbs)
Adapun Susunan upacara ziarah antara lain :
a. 1 Pleton korsik
b. 1 Pleton Grup 2 Kopasus
c. 1 Pleton Kodim 0735/Ska
d. 1 Pleton Brimob Den C Surakarta
e. 2 Pleton Korpri
f. 2 Pleton Pramuka
g. 1 Pleton Linmas
Catatan :
Setelah pelaksanaan upacara dilanjutkan dengan tabur bunga.
(IT Kodim 0735 Surakarta)

PERAN AKTIF KODIM 0735/SURAKARTA PADA PERINGATAN HARI PAHLAWAN KE 72 TAHUN 2017

Surakarta, Jumat tanggal 10 November 2017 pukul 07.50 Sd 08.54 Wib bertempat di Halaman Balaikota Surakarta Jl. Jenderal Sudirman Pasar Kliwon Surakarta Anggota Kodim 0735/Surakarta mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-72 Tahun 2017 dengan mengusung tema "MEMPERKOKOH PERSATUAN MEMBANGUN NEGERI" selaku Irup Walikota Surakarta Bapak FX. Hadi Rudyatmo dan Danup Kapten Inf Waluyo (Danramil Pasar Kliwon)

2. Hadir dalam kegiatan sbb :
a. FX. Hadi Rudyatmo (Walikota Surakarta)
b. Dr. H. Achmad Purnomo, Apt (Wakil Walikota Surakarta)
c. Drs. Teguh Prakosa (Ketua DPRD Kota Surakarta)
d. Kolonel Pnb M.Tonny Harjono, SE(Danlanud Smo)
e. Kolonel Lek Budi R Leman (Dandepohar 50)
f. Kolonel Inf Widi Prasetijono (Danrem 074/Wrt)
g. AKBP RH Wibowo (Kapolresta Ska)
h. Letkol Inf Edwin Apria Candra (Dandim 0735/Ska)
i. Letkol Cpm Sonny Yusdarmoko, S. H, M. Si(Han)  (Dandenpom IV/Ska)
j. Toga, tomas Kota Surakarta

3. Adapun susunan pasukan sebagai berikut :
a. Satuan Gabungan I terdiri dari :
1) Korsik Lanud Adi Soemarmo.
2) 1 SST Denpom IV/4 Surakarta
3) 1 SST Grup 2/Kopassus
4)1 SST Brigif 6/Kostrad
5) 1 SST Korem 074/WT
6) 1 SST Kodim 0735/Ska
7) 1 SST Lanud SMO
8) 1 SST Depohar 50
9) 1 SST Brimob Den “C” Pelopor
10) 1 SST Polresta Surakarta
b. Satuan Gabungan II terdiri dari :
1) 1 SST Dishubkominfo Kota Surakarta
2) 1 SST BPBD Surakarta
3) 1 SST Satpol PP Kota Surakarta
4) 3 SSK Korpri Kota Surakarta
5) 1 SST Linmas Kota Surakarta
c.   Satuan Gabungan III terdiri dari    :
1)  1 SST FKPPI  Surakarta
2)  1 SST PDI Perjuangan Surakarta
3)  1 SST Satgas Partai Golkar Surakarta
4) 1 SST Satgas MTA Surakarta
5) 1 SST Satgas LDII Surakarta
6  1 SST Satgas Bela Negara Surakarta
7) 1 SST Satgas Rapi Surakarta
8) 1 SST Satgas SENKOM Surakarta
9) 1 SST Menwa  JAGAL ABILAWA UNS
10) 1 SST PMS
d.  Satuan Gabungan IV  terdiri dari :
1) 1 SST PPI
2) 1 SST OSIS SLTA
3) 1 SST OSIS SLTP
4) 1 SST Pramuka SLTA
5) 1 SST Pramuka SLTP

3. Pidato Sambutan Menteri Sosial RI yang dibacakan oleh FX. Hadi Rudyatmo (Walikota Surakarta) pada Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2017 sbb :
 
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua,Saudara-saudara sebangsa setanah air, patriot Bangsa yang budiman,
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, yang memberi kita kesehatan jasmani-rohani, kekuatan mental spiritual serta kesadaran untuk terus mengemban semangat juang yang tegak berdiri diatas cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945. Setiap tanggal 10 November, kita seluruh Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, mengenang para pendahulu kita, pahlawan dan perintis kemerdekaan, para pendiri republik Indonesia, mereka dengan segenap pemikiran, tindakan dan gerakan perjuangan kolektif yang mereka lakukan, sehingga saat ini kita semua bisa menikmati hidup di bumi Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang sederajat dengan bangsa lain, bangsa yang menyadari tugas sejarahnya untuk menjadikan kemerdekaan sebagai jembatan emas bagi terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Para Pendiri bangsa mengabarkan pesan penting kepada kita. Pesan itu adalah bahwa setelah kemerdekaan diraih, maka tahapan selanjutnya - kita harus bersatu terlebih dahulu untuk bisa memasuki tahapan bernegara selanjutnya - yakni berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena pesan fundamental itulah maka peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun 2017 ini kita mengambil tema "Perkokoh Persatuan Membangun Negeri".  Apabila kita mampu bersatu sebagai satu bangsa maka kita dapat maju bersama-sama dan mendistribusikan berkah kemerdekaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Saudara-saudara sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman,Hari Pahlawan yang kita peringati saat ini didasarkan pada peristiwa pertempuran terhebat dalam riwayat sejarah dekolonisasi dunia, yakni peristiwa "Pertempuran 10 November 1945" di Surabaya. Sebuah peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia internasional, betapa segenap Rakyat Indonesia dari berbagai ras, suku, agama, budaya dan berbagai bentuk partikularisme golongan - bersama-sama melebur menjadi satu untuk berikrar, bergerak dan menyerahkan hidupnya, jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia!.
Saudara-saudari sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman,Bung Karno pernah menegaskan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Kalimat singkat dari Bung Karno ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi kita semua. Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan sebuah negara yang bernama Republik Indonesia. Dalam setiap rangkaian perjuangan kepahlawanan yang membentuk keIndonesiaan kita, kita dapat mengambil pelajaran dari apinya perjuangan para pendahulu kita, api yang menjadi suasana kebatinan dan pelajaran moral bagi kita semua yakni, api yang membentuk terbangunnya Persatuan Indonesia yang terdiri atas dua hal yakni adanya harapan dan pengorbanan! Harapan dan pengorbanan itulah yang membentuk persatuan dan melahirkan Indonesia, merawat eksistensinya dalam panggung sejarah bangsa-bangsa, dan harus terus dinyalakan agar Republik Indonesia tetap berdiri tegak, menjadi besar dan terus memberi sumbangan penting sebagai bagian dari persaudaraan ummat manusia di dunia.
Saudara-saudari sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman,Berbagai sejarah kepahlawanan, mengisahkan tentang menyala-nyalanya api "Harapan" yang menjadi pemantik dari berbagai tindakan-tindakan heroik yang mengagumkan. Begitu pula Republik Indonesia tercinta ini ketika diproklamirkan, dengan keberanian, tekad, pemikiran orisinil tentang kehidupan bernegara yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945 dan pengorbanan yang besar, maka berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaaannya. Apakah yang menjadi pemantik sehingga pendahulu kita berani memproklamirkan kemerdekaan saat itu? Keberanian itu dapat digerakkan oleh sebuah modal tak ternilai dan tidak kasat mata, modal itu adalah adanya sebuah harapan. Sebuah harapan yang menimbulkan optimisme dalam hidup, sebuah harapan yang membuka segenap potensi, kita punya vitalitas dan daya hidup kemanusiaan untuk membuka terang kehidupan di masa depan, sebuah harapan bahwa dengan mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, maka kita dapat membangun sebuah kehidupan bernegara, sebuah rumah tangga politik kebangsaan dan kenegaraan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Saat ini harapan akan masa depan yang lebih baik tersebut telah ditambatkan oleh Pemerintahan Presiden Bapak Joko Widodo dan Wakil Presiden Bapak H.M. Jusuf Kalla melalui sebuah visi transformatif yang mengarahkan dan menghimpun gerak seluruh elemen Republik Indonesia yakni : "Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong."
Dalam kerangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan sembilan agenda prioritas pemerintahan ke depan yang disebut NAWA CITA. Kesembilan agenda prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah; ranah mental-kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. Pada ketiga ranah tersebut, Pemerintah saat ini berusaha melakukan berbagai perubahan secara akseleratif, berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Ketiga ranah pembangunan tersebut bisa dibedakan tapi tak dapat dipisahkan. Satu sama lain saling memerlukan pertautan secara sinergis. Perubahan mental-kultural memerlukan dukungan politik dan material berupa politik kebudayaan dan ekonomi budaya. Sebaliknya perubahan politik memerlukan dukungan budaya dan material berupa budaya demokrasi dan ekonomi politik.

Saudara- saudara sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman,
Republik Indonesia yang berdiri atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa ini dapat kita terus nikmati kemerdekaannya karena para pahlawan pendahulu kita mengajarkan kepada kita keteladanan akan rela berkorban. Bung Karno mengingatkan berkali-kali dalam berbagai pidatonya, bahwa kehidupan bernegara Republik Indonesia ini hanya bisa terwujud dan menjadi lebih baik dan maju kalau kita semua mau berkorban, mau memberi dan mau mengabdikan hidup untuk merawatnya!
Kalangan ulama sufi mengajarkan mutiara kebijaksanaan; bahwa jalan membangun ketaqwaan dan hidup berkah dibawah lindungan Allah SWT adalah dengan meluruhkan ego personal dan kepentingan kelompok untuk meleburkan kita dalam tarian pengabdian kepada Sang Khalik bersama dengan semesta alam. Saudara-saudara sekalian, bukan sebuah kebetulan tanpa penghayatan dan pemikiran yang mendalam ketika para pendiri republik menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai Sila Pertama. Mengingat bahwa hanya dengan hadirnya spiritualitas didalam jiwa sebuah masyarakat, dengan Iman kepada Allah Yang Maha Kuasa, tiap-tiap orang rela mengorbankan dan memberi hidup dan jiwanya untuk tujuan kehidupan bersama. Demikianlah yang kita dapat pelajari dalam momen Peristiwa 10 November 1945. Inilah yang menjadi penjelasan ketika Bung Tomo meneriakkan pekik yang membakar semangat juang yaitu; Allahu Akbar. Demikian pulalah yang membuat KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah ditanya oleh Bung Karno, bagaimana hukum dan posisi ummat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Demikianlah soliditas dan solidaritas kebangsaan dari seluruh rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. Dalam semangat cinta tanah air, menjaga pusparagamnya dan kebhinekaan kita, para pendiri republik dan pahlawan pendahulu menuangkan sumbangan terbaiknya kepada kita semua. Pada 28 Oktober 1928, seluruh pemuda Indonesia meluluhkan ego-ego kedaerahan, kelompok, ras dan golongan untuk menyatakan dan berikrar sebagai satu tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia. Ikrar kebangsaan inilah yang memberi spirit pengorbanan persatuan wanita Indonesia melalui Kongres Wanita Indonesia tahun 1928 selaras dengan perjuangan RA Kartini untuk memberi pendidikan modern dan kebangsaan bagi rakyat Nusantara sebelum Sumpah Pemuda dicetuskan. Ikrar kebangsaan Indonesia inilah yang memberi semangat pada pemuda Wage Rudolf Supratman untuk memperdengarkan pertama kalinya sebuah lagu yang selanjutnya menjadi lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam pertemuan Sumpah Pemuda 1928. Kesadaran keIndonesiaan ini pula yang menggerakkan seorang keturunan Tionghoa bernama Kwee Kek Beng yang menjadi pemimpin redaksi koran Sin Po. Pada saat kepemimpinan beliaulah koran Sin Po menjadi koran pertama yang berani memuat teks lagu Indonesia Raya meskipun harus berhadapan dengan ancaman kolonial Belanda. Keteladanan untuk membangun kebersamaan dan persatuan yang melampaui partikularitas ini pula - yang menggerakkan Pemuda Kristen asal Ambon bernama Johannes Leimena untuk mengkonsolidasikan para pemuda Kristen lainnya, meninggalkan partikularitas - menjadi satu - menjadi bagian dari Bangsa Indonesia. Semangat rela berkorban ini pula yang menggerakkan KH. Wahab Hasbullah pada tahun 1934 melahirkan syair menggetarkan Yaa ahlal Wathan [wahai patriot bangsa] yang dengan karya seni ini beliau mengisyaratkan sebuah fatwa penting bahwa kecintaan terhadap tanah air Indonesia adalah bagian dari iman!. Dan selanjutnya pada peristiwa Pertempuran 10 November, inspirasi dari RA Kartini, ikrar Sumpah Pemuda, lagu kebangsaan Indonesia Raya, keberanian dari Kwee Kek Beng, komitmen dari Johannes Leimena, Syair Yaa ahlal Wathan dan berbagai karya cipta yang menggerakkan ruh pendahulu kita, berperan besar sebagai penanda estetik – heroik , sebagai energi penggerak Arek-Arek Suroboyo yang dibantu dengan semangat solidaritas dan bela rasa oleh seluruh Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaanRepublik Indonesia.

Saudara - saudara sebangsa setanah air patriot bangsa yang budiman,
Riwayat negeri kita Republik Indonesia menorehkan banyak sekali teladan tentang semangat untuk memberi dan semangat untuk berkorban menjaga persatuan Indonesia. Mari kita panggil memori kita, pada saat fajar kemerdekaan Indonesia, pada 18 Agustus 1945 para pendiri Republik dari golongan Islam yakni KH Wahid Hasjim, Kasman Singodimejo, Ki Bagoes Hadikusumo dan Tengkoe Muhammad Hassan bersama dengan Muhammad Hatta memberikan sumbangan besar bagi bangsa ini yakni menghapus tujuh kata "Dengan menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dan merubah Sila Pertama menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" dengan lapang hati. Semangat kebangsaan kita yang juga kita kenang hari ini di Hari Pahlawan adalah sebuah nasionalisme yang dilandasi oleh kemanusiaan universal bukan nasionalisme yang sempit. Sebuah nasionalisme yang oleh Bung Karno diikrarkan bahwa "My Nationalism is Humanity". Sebuah nasionalisme yang ditegaskan dalam Pidato 1 Juni Lahirnya Pancasila bahwa nasionalisme hanya bisa hidup subur di dalam tamansarinya internasionalisme. Internasionalisme dapat hidup subur jikalau berakar dalam buminya nasionalisme. Prinsip yang dibangun oleh sebuah landasan filosofis yang tinggi bahwa kita bukanlah makhluk egois namun makhluk sosial yang menghimpun menjadi satu sebagai sebuah bangsa, yakni bangsa Indonesia. Di dalam kehidupan menjadi bangsa tersebut kita menyadari diri pula bahwa diri kita adalah bagian dari keluarga besar ummat manusia. Saudara sebangsa setanah air yang budiman, pada dasarnya setiap warga bangsa menyadari bahwa kita semua mewarisi sebuah konsepsi, sebuah etos, sebuah niat dan tindak perilaku kepahlawanan yang tinggi dan luar biasa. Inilah saatnya kita menuntaskan perjuangan membangun bangsa dengan sikap mental yang positif dan konstruktif yaitu membangun sebuah bangsa yang merdeka,maju, berdaulat dan terbuka. Hanya dengan revolusi mental yang positif, optimis dan sadar riwayat kita sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dan terbuka kita menyelami tantangan dan persoalan yang kita hadapi bersama dengan semangat persatuan di dalam kesetaraan seluruh anak bangsa tanpa diskriminasi!

Saudara - saudara sebangsa setanah air patriot bangsa yang budiman,
Pada era milenium kedua saat ini kita tengah menyaksikan sebuah transformasi besar dalam hubungan internasional diantara bangsa-bangsa dunia. Kita sedang menyaksikan suatu zaman yang diutarakan oleh jurnalis Gideon Rahman pada tahun 2016 tentang fajar baru pergeseran global dimana kemajuan peradaban dunia disebut sebagai era Easternization atau Timurisasi. Dalam era kemajuan global seperti ini negara-negara Asia dianggap sebagai kutub-kutub baru kemajuan peradaban dunia. Oleh karena itulah persatuan Indonesia bukan hanya sebuah imperatif yang harus kita rawat sebagai suatu bangsa namun lebih dari itu Persatuan Indonesia adalah sebuah prasyarat bagi kita menjadi bagian dari kekuatan yang tengah tumbuh, the rising force bersama dengan bangsa-bangsa lain yang saat ini menjadi sorotan kemajuan seperti China, India dan Korea untuk menjadi menara-menara baru pembawa obor kemanusiaan. Membawa cahaya baru yang menjadi pandu kemajuan dunia berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang sejalan dengan nilai-nilai dasar negara kita yakni Pancasila. Pada akhirnya, sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang, marilah kita melakukan : HENING CIPTA SERENTAK SELAMA 60 DETIK pada tanggal 10 Nopember pukul 08.15 waktu setempat dimanapun berada.
Pada kesempatan yang baik ini kami mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuang, bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi masyarakat maupun pahlawan bagi negeri ini, Selamat Hari Pahlawan Tahun 2017.
Demikian, semoga Allah Tuhan SWT Yang Maha Esa senantiasa melindungi bangsa dan negara Indonesia. Amin.
Merdeka.
(Sertu Pardal IT Kodim 0735 Surakarta)

Pasiter Kodim 0735 Surakarta lepas Kontingen kemah Pramuka Saka Wira Kartika

Inilah wajah-wajah para Kontingen Pramuka Saka Wira Kartika Kodim 0735 Surakarta yang telah lulus seleksi dalam rangka untuk menginguti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) yang diselengarakan oleh Kodam IV Diponegoro yang diikuti oleh seluruh Pramuka Saka Wira Kartika Jajaran Kodam IV Diponegoro (10/11)
Maka Pasiter Kodim 0735 Surakarta Kapten Inf Samingun memberangkatkan Kontingen Pramuka Saka Wira Kartika Kodim 0735/Surakarta sejumlah 20 orang terdiri 10 Orang Putra dan 8 Orang Putri serta 2 pendamping yaitu Serma Gurawan Basuki dan Serda Sarmin untuk mengukuti kegiatan Persami Kodam IV / Diponegoro yang akan dilaksakan di Yonzipur 4/TK Semarang dari tanggal 10 sd 12 Nopember 2017. (ASN Agus Kemplu IT Dim 0735)