SURAKARTA, Babinsa kel. Kratonan Ramil 03 Serengan Kodim
0735 Surakarta Serka Yudhi pada hari senin tanggal 28 Agustus 2017
pukul 19.30 menghadiri kegiatan Reses Sidang II tahun 2017 yang
diselenggarakan oleh anggota DPRD Kota Surakarta Komisi 1 dari Partai
Hanura Bpk. Abdullah Asegaf di pendopo kel. Kratonan. Penyampaian
dari Bpk. Abdullah bahwa rapat ini bertujuan untuk menjaring aspirasi
masyarakat. Dan untuk bantuan dari pemerintah sudah turun semua.
Sementara ini kami selaku dewan akan mengusahakan bantuan bagi anak-
anak yang kurang mampu untuk mendapatkan bantuan pendidikan. Dan sudah
kami ajukan pada pemerintah melalui kementrian pendidikan. Rapat Reses
ini dihadiri oleh perangkat kelurahan, RW dan RT sekelurahan Kratonan. Danramil
03 Serengan Kapten Subardi selalu menekankan kepada anggotanya
khususnya Babinsa untuk intens melakukan sambang juga pembinaan dan
penyuluhan (Binluh) terhadap warga binaannya dengan rutin melakukan
sambang warga. Selain terjalin hubungan emosional antara warga dan TNI (
Babinsa). Babinsa akan segera mengetahui perkembangan situasi dan
kondisi di wilayah binaannya sehingga dapat segera bergerak dan
bertindak cepat apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan. Pada
kesempatan itu ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Serka yudhi
saat menghadiri rapat tersebut, yaitu terkait Hankam, diantaranya agar
warga berperan aktif bahu membahu bersama TNI ( Babinsa) untuk
menciptakan Iingkungan yang bebas dari kejahatan, termasuk bebas dari
kejahatan Terorisme atau Paham Radikal dan Iainnya. (Pns Agus S IT Kodim 0735)
blog ini berisi informasi kegiatan pertahanan dan keamanan kota surakarta
KODIM 0735 / SURAKARTA
teks jalan
Monday, August 28, 2017
Sambutan Babinsa Koramil 05 Pasar Kliwon Kodim 0735 Surakarta pada acara kegiatan Goat Focus Group Discussion (FGD) Pencegahan dan Penangulangan Ganguan Kamtibmas Di Wilayah Polresta Surakarta
Pada Hari Senin tanggal 28 Agustus 2017 pukul 19.30 wib s/d Selesai bertempat di Pendopo Kelurahan Pasar Kliwon Surakarta Babinsa Koramil 05 Pasar Kliwon Pelda Sunardi mewakili Danramil memberikan sambutan dalam kegiatan Goat Focus Group Discussion (FGD) Pencegahan dan
Penangulangan Ganguan Kamtibmas Di Wilayah Polresta Surakarta selaku
penyelengara Satuan Binmas Polresta Surakarta yang diikuti 40 orang adapun sambutannya : Saya di Sini akan memperkenalkan Diri karena Saya anggota Koramil 05/Pasar Kliwon yang baru bergabung baru 2 Bulan, Saya
sangat senang sekali telah diminta mewakili Danramil di karenakan Bapak
Danramil baru sakit skrg ini masih menjalani perawatan di RST Slamet
Riyadi , Beliau nitip salam dan menyampaikan permohonan maaf yg
sebesar2nya karena tdk bisa Hadir di acara malam hari ini. Saya
sangat mendukung sekali langkah2 yang di sampaikan dari Kasi TranTib
Satpol PP dan Juga dari Kepolisian , di sini Kita selaku aparat
kewilayahan mengajak semua pihak saling bekerja sama dan guna menjaga
keamanan di wilayah khususnya Kecamatan Pasar Kliwon dan Umumnya wilayah
Surakarta , semoga Kekompakan pada Acara Malam ini terjaga dengan baik ,
demikian penyampaian dari Kami apabila ada kesalahan dan penyampaian
Saya Pribadi mohon maaf yang sebesar2 nya dan Salam Kompak Selalu demi Terjaganya NKRI yang Kita Cintai. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Kompol Suharmono (Kasad Binmas Polresta Surakarta), Iptu Komang Widana (Wakapolsek Pasar Kliwon), Joko (Kasi Trantib Kec.Pasar Kliwon), Aiptu IB Putu (Kanit Binmas Polsek Pasar Kliwon), Aiptu Juremi (Babinkamtibmas kel.Pasar Kliwon), Serda Ahmad Suhartono ( Babinsa Kelurahan Pasar Kliwon ) dan Anggota Linmas Kec.Pasar Kliwon. dan acara di lanjutkan Paparan Kompol Suharmono (Kasad Binmas Polresta Surakarta) tentang pentingnya Pengetahuan Hukum Bagi Masyarakat Dalam Menciptakan Rasa Aman Dan Nyaman Dilingkunganya, Hukum adalah : Peraturan-peraturan yang bersifat memaksa,yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan resmi yang berwajib,pelangaran mana terhadap peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan,yaitu dengan hukuman tertentu, Peran Serta Masyarakat dalam menciptakan situasi yang aman dan nyaman diantaranya
a. Masyarakat ikut serta dalam pengamanan Swakarsa (Siskampling)
b. Open dan waspada terhadap sesuatu yang mencurigakan dilingkungannya.
c. Meningkatkan kesadaran kita akan keamanan dan ketertiban lingkungan.
d. Adanya ketaatan pribadi terhadap peraturan yang ada.
Peran Masyarakat Dalam Penangulangan Faham Radikal Di Indonesia, Radikalisme : Suatu paham yang menghendaki perubahan/pergantian suatu sistem dimasyarakat sampai ke akarnya,biasanya dilakukan dengan cara-cara kekerasan,menginginkan adanya perubahan total terhadap suatu kondisi atau semua aspek kehidupan masyarakat. Terorisme : Serangan-serangan yang terkoordinasi yang bertujuan membuat teror terhadap masyarakat (ISIS). Bentuk Radikalisme Keagamaan antara lain:
a. Radikalisasi pemikiran dan idiologi.
b. Radikalisasi cara dalam memperjuangkan pahamnya.
c. Cara Mencegah Rasikalisme : Mendukung segala upaya perdamaian baik yang dilakukan oleh pemerintah,organisasi maupun perseorangan. Membuat atau membangun komunitas kecil yang bertujuan mengkampanyekan perdamaian dan indahnya keberagaman Agama,Suku,Ras dan Kebudayaan di Indonesia. Memperdalam pengetahuan mengenai keberagaman dan perdamaian. Berperan aktif dalam melaporkan gejala-gejala sekecil apapun yang mengarah ke Radikalisme/Terorisme. Meningkatkan Pemahaman keagamaan,pemahaman mengenai berbangsa bernegara sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila. Meningkatkan kewaspadaan dalam pergaulan sehari hari agar tidak mudah terpengaruh faham radikalisme maupun terorisme. Tidak lupa pula aktif dalam mensosialisasikan kepada masyarakat apa itu Rasikalisme maupun terorisme dan dampaknya bagi masyarakat. (Pns Agus S IT Kodim 0735)
a. Masyarakat ikut serta dalam pengamanan Swakarsa (Siskampling)
b. Open dan waspada terhadap sesuatu yang mencurigakan dilingkungannya.
c. Meningkatkan kesadaran kita akan keamanan dan ketertiban lingkungan.
d. Adanya ketaatan pribadi terhadap peraturan yang ada.
Peran Masyarakat Dalam Penangulangan Faham Radikal Di Indonesia, Radikalisme : Suatu paham yang menghendaki perubahan/pergantian suatu sistem dimasyarakat sampai ke akarnya,biasanya dilakukan dengan cara-cara kekerasan,menginginkan adanya perubahan total terhadap suatu kondisi atau semua aspek kehidupan masyarakat. Terorisme : Serangan-serangan yang terkoordinasi yang bertujuan membuat teror terhadap masyarakat (ISIS). Bentuk Radikalisme Keagamaan antara lain:
a. Radikalisasi pemikiran dan idiologi.
b. Radikalisasi cara dalam memperjuangkan pahamnya.
c. Cara Mencegah Rasikalisme : Mendukung segala upaya perdamaian baik yang dilakukan oleh pemerintah,organisasi maupun perseorangan. Membuat atau membangun komunitas kecil yang bertujuan mengkampanyekan perdamaian dan indahnya keberagaman Agama,Suku,Ras dan Kebudayaan di Indonesia. Memperdalam pengetahuan mengenai keberagaman dan perdamaian. Berperan aktif dalam melaporkan gejala-gejala sekecil apapun yang mengarah ke Radikalisme/Terorisme. Meningkatkan Pemahaman keagamaan,pemahaman mengenai berbangsa bernegara sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila. Meningkatkan kewaspadaan dalam pergaulan sehari hari agar tidak mudah terpengaruh faham radikalisme maupun terorisme. Tidak lupa pula aktif dalam mensosialisasikan kepada masyarakat apa itu Rasikalisme maupun terorisme dan dampaknya bagi masyarakat. (Pns Agus S IT Kodim 0735)
Mencari Aseptor KB (Gugur Gunung) oleh Babinsa Koramil 05 Pasar Kliwon Kodim 0735 Surakarta Bersama PLBK Kecamatan Pasar Kliwon
Serda.Tukidi dan Koptu Maryono Babinsa Kelurahan Baluwarti Koramil 05 Pasar Kliwon Kodim 0735 Surakarta melaksanakan Gugur gunung atau mencari Aseptor KB yang baru Pencarian Aseptor KB kali ini di fokuskan di Wirengan RW 04 Kelurahan Baluwarti Kecamatan pasar kliwon. Giat dilaksanakan dan di dukung oleh PLKB Sekec.Pasar kliwon ,PLKB Kelurahan serta Anggota Kader KB (28/8)
Hadir dalam kegiatan antara lain : Bp.Suhadi Wahono SH ( Lurah Baluwarti ), Ibu .Hasnah Ketua PP dan anak kec.pasar kliwon, PLKB Sekecamatan
Pasar kliwon dan Kader KB serta Pokja PKK Baluwarti. Kegiatan mencari Asrptor KB ini membantu program pemetintah dengan hasil sebagai berikut : Istumiyah 44 Th Asrptor suntik, Sri Narti 47 Th Aseptor suntik, Siti lestari 42 Th Aseptor IUD, Indri H 37 Th Aseptor IUD, Srirahayu 36 Th Aseptor suntik, Neni iswati 34 Th Aseptor implan, Hesti 28 Th Aseptor IUD, Dewi 24 Th Aseptor suntik, Nensi 30 Th Aseptor IUD, Rani 40 Th.Aseptor Suntik dan Sri wahyuni 40 Th Aseptor Suntik. Cacatan untuk Aseptor ini akan dilayani pada hari rabu 30 agustus 2017 fi Puskesmas pembantu 2 Semanggi / depan pasar klitikan. Untuk Rencana Aseptor MOP ada 1 orang Nama ; Agus umur 40 Th untuk MOP akan dilaksanakan pada tahun 2018 Di DKT. (Pns Agus IT Kodim 0735)
Danramil 02 Banjarsari Kodim 0735 Surakarta Silahturahmi dengan Muspika warga dalam rangka merajut kebersamaan dan mendukung terwujudnya kondusifitas wilayah Kecamatan Banjarsari
Selasa tanggal 27 Agustus 2017 pukul 19.00 WIB s/d 21.00 wib bertempat di gedung Pendopo Kelurahan Manahan Jl. Manyar 1 No.2 Kel.Manahan Kec.Banjarsari Kota Surakarta telah berlangsung silahturahmi Muspika dengan warga dalam rangka merajut kebersamaan dan mendukung terwujudnya kondusifitas wilayah Kecamatan Banjarsari, yang diselenggarakan oleh kerjasama antara Polresta Surakarta, Koramil 02 Banjarsari, Kecamatan Banjarsari dan Kementerian Agama Surakarta dengan penanggung jawab Indradi.AP, SH,MM (Camat Banjarsari) dan diikuti lk.150 orang.
Hadir dalam acara tersebut antara lain :
- Indradi.AP, SH,MM (Camat Banjarsari)
- AKP Komang Sujana SH,SIK (Kapolsek Banjarsari)
- H Mufti Adin S.Pd (Penyuluh Agama Islam Kantor Kemenag Surakarta)
- Koramil 02 Banjarsari
- Kepala KUA Kec. Banjarsari
- Kepala UPT Puskesmas se Kec. Banjarsari
- Kepala UPT Dispora Kec. Banjarsari
- Lurah se Kec. Banjarsari
- Ketua LPMK se Kec. Banjarsari
- Ketua Dewan Masjid Indonesia sebagai Kec. Banjarsari
- Ketua KTI se Kec. Banjarsari
- Babinkamtibmas se Kec. Banjarsari
- Babinsa se Kec. Banjarsari
- Danton Linmas se Kec. Banjarsari
Susunan acara antara lain :
- Menyanyikan lagu Indonesia raya ( Ibu Hiksanawati P.)
- Pembacaan Doa
- Sambutan Camat Banjarsari sekaligus membuka acara
- Penyampaian materi dari Narasumber Polsek Banjarsari
- Penyampaian materi dari Narasumber Koramil 02 Banjarsari
- Penyampaian materi dari Narasumber Kantor Kemenag
- Penutup
Inti pembahasan materi dari Kapolsek banjarsari
- Kami akan sampaikan harkamtibmas, banjarsari mempunyai wilayah luas tiap jam pasti ada kejadian, kejadian paling banyak pencurian. Disini tujuannya membuka jendela rekan - rekan semua.
- Kita hidup bermasyarakat pasti banyak perbedaan, yang menyamakan dan menyatukan kita adalah bineka tunggal ika.
Untuk mewujudkan ketertiban keamanan keharmonisan dan tidak main hakim sendiri dalam keberagaman masyarakat diatur dengan peraturan.
- Pengertian aman perasaan bebas dari gangguan fisik dan psikis, perasaan bebas dari rasa khawatir, perasaan terlindungi.
Gangguan yang pertama itu kriminalitas, di banjarsari yang menonjol itu pencurian, penggelaran dan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja yang sangat mempengaruhi adalah media sosial, jenis kenakalan remaja yaitu narkoba, miras, malak, seks bebas.
- Peran masyarakat dalam menciptakan situasi yang aman dengan siskamling, open dan waspada terhadap sesuatu yang mencurigakan, meningkatkan kesadaran kita akan kepedulian keamanan dan ketertiban lingkungan dan adanya ketaatan pribadi terhadap peraturan yang ada.
Harkamtibmas dengan meningkatkan pam di wilayah yaitu swakarsa melalui siskamling.
- Waspada media sosial disiformasi, fitnah. Hoax atau ketidak benaran informasi.
Di banjarsari masih banyak kasus pencurian yang terjadi di perumahan, mari kita bersama - sama menjaga situasi yang kondusif di banjarsari.
Penyampain materi dari bapak Mufti addin ( Kemenag kota surakarta) Tema " Meluruskan paham radikalisme "
- Saya penyuluh agama islam di kemenag. Saya lurah pondok pesantren jamsaren. Bedanya dengan lurah kecamatan banjarsari dapat bengkok saya tidak. Tahun 2003 saya menjadi kepala ma jamsaren. 2015 saya menempuh lemhanas dan lulus.
Bahan yang saya sampaikan berasal dari banyak sumber dan bisa dipertanggungjawabkan.
- Masyarakat pada umumnya masih belum tepat untuk mendefinisikan istilah radikalisme. Dalam perspektif kementerian agama radikalisme yang terjadi di indonesia bukan masalah pemahaman keagamaan tetapi juga karena masalah komplek. Karena faktor ekonomi, tidak percaya dengan aparat dan sistem yang ada sehingga melawan dengan cara ekstrim yaitu radikal.
Radikalisme tahun 1998 gedung dpr yang berwibawa diinjak injak, radikalisme di ambon, kerusuhan mei 98 di solo bakar bakaran dimana mana, Orang solo lemah lembut kenapa bisa radikalisme seperti itu bahwa terjadi perampokan secara masal. Di suriah terjadi perang saudara padahal seagama.
Radikalisme dapat terjadi dengan pemahaman yang menyimpang.
- Paham takfiri yaitu paham yang mengkafirkan orang lain, tidak sepaham sama dengan kafir, konsekuensi boleh diperangi, boleh dibunuh, boleh ditumpah darahnya. Paham seperti itu tidak boleh hidup di indonesia. Siapapun akan mengutuk paham seperti itu.
Pemahaman sempit makna jihad pemahaman ekstrimis telah mereduksi makna jihad hanya sebatas berperang. Jihad sesungguhnya maknanya bersungguh sungguh membela ajaran agama.
- Jihad menurut syeikh al maraghi yaitu menanggung sesuatu yang berat dan mengurus perkara yang sulit, hal ini meliputi berperang untuk menegakkan agama islam dan melindungi orang - orang Islam. Memerangi hawa nafsu yang menurut ulama dikatakan sebagai perjuangan yang besar termasuk didalamnya adalah mengekang syahwat khususnya kaum muda.
Mendermakan harta benda untuk kebaikan agama Islam dan umat Islam. Memberantas kebatinan dan menegakkan kebenaran.
- Bagaimana menumbuhkembangkan paham agama yang baik, agama yang bisa berdiri dan duduk bersama - sama dengan yang lain di tengah kemajemukan, umat yang bisa compatible dengan demokrasi, yang menjunjung tinggi HAM yang penuh dengan toleransi menyebarkan kedamaian bagi seluruh alam semesta. Agana seperti itulah yang menjadi ciri agama di nusantara.
Kemenag mengupayakan agar radikalisme yang masuk melalui ajaran agama bisa diberantas. Kemenag melakukan komunikasi intensif dengan para pendidik pesantren, guru agama sesuai dengan ajaran yang sesungguhnya.
- Berikan pengawasan yang baik kepada putra putrinya agar tidak terkena pengaruh ajaran radikal. 3 hal yang membuat seseorang terjerumus kedalam radikalisme agama, pertama percaya berita atau tulisan instan di internet, kedua rentan merasuki anak - anak muda yang tengah mencari jati diri, ketiga peran tokoh agama yang diikutinya atau dari buku yang dibaca.
- Pengertian radikal dalam pengamalan agama yaitu melaksanakan ajaran agama secara mendalam. Dalam memeluk agama memang harus radikal yaitu mempunyai keyakinan yang mengakar. Konsep radikal harus dipahami dalam perspektif agama yang toleran.
- Menjadi radikal dalam konteks agama tidak harus disertai dengan perang fisik atau intoleran. Fakta agama di dunia adalah bertujuan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Akankah agama dijadikan sebagai dasar pijakan disharmoni sosial.
Solusi untuk menjaga tentram dan damai yaitu Pancasila. Jangan mencoba dikurangi atau ditambah. Kita sepakat NKRI harga mati. Hilangkan prasangka buruk (Pns Agus S Kodim 0735)
Hadir dalam acara tersebut antara lain :
- Indradi.AP, SH,MM (Camat Banjarsari)
- AKP Komang Sujana SH,SIK (Kapolsek Banjarsari)
- H Mufti Adin S.Pd (Penyuluh Agama Islam Kantor Kemenag Surakarta)
- Koramil 02 Banjarsari
- Kepala KUA Kec. Banjarsari
- Kepala UPT Puskesmas se Kec. Banjarsari
- Kepala UPT Dispora Kec. Banjarsari
- Lurah se Kec. Banjarsari
- Ketua LPMK se Kec. Banjarsari
- Ketua Dewan Masjid Indonesia sebagai Kec. Banjarsari
- Ketua KTI se Kec. Banjarsari
- Babinkamtibmas se Kec. Banjarsari
- Babinsa se Kec. Banjarsari
- Danton Linmas se Kec. Banjarsari
Susunan acara antara lain :
- Menyanyikan lagu Indonesia raya ( Ibu Hiksanawati P.)
- Pembacaan Doa
- Sambutan Camat Banjarsari sekaligus membuka acara
- Penyampaian materi dari Narasumber Polsek Banjarsari
- Penyampaian materi dari Narasumber Koramil 02 Banjarsari
- Penyampaian materi dari Narasumber Kantor Kemenag
- Penutup
Inti pembahasan materi dari Kapolsek banjarsari
- Kami akan sampaikan harkamtibmas, banjarsari mempunyai wilayah luas tiap jam pasti ada kejadian, kejadian paling banyak pencurian. Disini tujuannya membuka jendela rekan - rekan semua.
- Kita hidup bermasyarakat pasti banyak perbedaan, yang menyamakan dan menyatukan kita adalah bineka tunggal ika.
Untuk mewujudkan ketertiban keamanan keharmonisan dan tidak main hakim sendiri dalam keberagaman masyarakat diatur dengan peraturan.
- Pengertian aman perasaan bebas dari gangguan fisik dan psikis, perasaan bebas dari rasa khawatir, perasaan terlindungi.
Gangguan yang pertama itu kriminalitas, di banjarsari yang menonjol itu pencurian, penggelaran dan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja yang sangat mempengaruhi adalah media sosial, jenis kenakalan remaja yaitu narkoba, miras, malak, seks bebas.
- Peran masyarakat dalam menciptakan situasi yang aman dengan siskamling, open dan waspada terhadap sesuatu yang mencurigakan, meningkatkan kesadaran kita akan kepedulian keamanan dan ketertiban lingkungan dan adanya ketaatan pribadi terhadap peraturan yang ada.
Harkamtibmas dengan meningkatkan pam di wilayah yaitu swakarsa melalui siskamling.
- Waspada media sosial disiformasi, fitnah. Hoax atau ketidak benaran informasi.
Di banjarsari masih banyak kasus pencurian yang terjadi di perumahan, mari kita bersama - sama menjaga situasi yang kondusif di banjarsari.
Penyampain materi dari bapak Mufti addin ( Kemenag kota surakarta) Tema " Meluruskan paham radikalisme "
- Saya penyuluh agama islam di kemenag. Saya lurah pondok pesantren jamsaren. Bedanya dengan lurah kecamatan banjarsari dapat bengkok saya tidak. Tahun 2003 saya menjadi kepala ma jamsaren. 2015 saya menempuh lemhanas dan lulus.
Bahan yang saya sampaikan berasal dari banyak sumber dan bisa dipertanggungjawabkan.
- Masyarakat pada umumnya masih belum tepat untuk mendefinisikan istilah radikalisme. Dalam perspektif kementerian agama radikalisme yang terjadi di indonesia bukan masalah pemahaman keagamaan tetapi juga karena masalah komplek. Karena faktor ekonomi, tidak percaya dengan aparat dan sistem yang ada sehingga melawan dengan cara ekstrim yaitu radikal.
Radikalisme tahun 1998 gedung dpr yang berwibawa diinjak injak, radikalisme di ambon, kerusuhan mei 98 di solo bakar bakaran dimana mana, Orang solo lemah lembut kenapa bisa radikalisme seperti itu bahwa terjadi perampokan secara masal. Di suriah terjadi perang saudara padahal seagama.
Radikalisme dapat terjadi dengan pemahaman yang menyimpang.
- Paham takfiri yaitu paham yang mengkafirkan orang lain, tidak sepaham sama dengan kafir, konsekuensi boleh diperangi, boleh dibunuh, boleh ditumpah darahnya. Paham seperti itu tidak boleh hidup di indonesia. Siapapun akan mengutuk paham seperti itu.
Pemahaman sempit makna jihad pemahaman ekstrimis telah mereduksi makna jihad hanya sebatas berperang. Jihad sesungguhnya maknanya bersungguh sungguh membela ajaran agama.
- Jihad menurut syeikh al maraghi yaitu menanggung sesuatu yang berat dan mengurus perkara yang sulit, hal ini meliputi berperang untuk menegakkan agama islam dan melindungi orang - orang Islam. Memerangi hawa nafsu yang menurut ulama dikatakan sebagai perjuangan yang besar termasuk didalamnya adalah mengekang syahwat khususnya kaum muda.
Mendermakan harta benda untuk kebaikan agama Islam dan umat Islam. Memberantas kebatinan dan menegakkan kebenaran.
- Bagaimana menumbuhkembangkan paham agama yang baik, agama yang bisa berdiri dan duduk bersama - sama dengan yang lain di tengah kemajemukan, umat yang bisa compatible dengan demokrasi, yang menjunjung tinggi HAM yang penuh dengan toleransi menyebarkan kedamaian bagi seluruh alam semesta. Agana seperti itulah yang menjadi ciri agama di nusantara.
Kemenag mengupayakan agar radikalisme yang masuk melalui ajaran agama bisa diberantas. Kemenag melakukan komunikasi intensif dengan para pendidik pesantren, guru agama sesuai dengan ajaran yang sesungguhnya.
- Berikan pengawasan yang baik kepada putra putrinya agar tidak terkena pengaruh ajaran radikal. 3 hal yang membuat seseorang terjerumus kedalam radikalisme agama, pertama percaya berita atau tulisan instan di internet, kedua rentan merasuki anak - anak muda yang tengah mencari jati diri, ketiga peran tokoh agama yang diikutinya atau dari buku yang dibaca.
- Pengertian radikal dalam pengamalan agama yaitu melaksanakan ajaran agama secara mendalam. Dalam memeluk agama memang harus radikal yaitu mempunyai keyakinan yang mengakar. Konsep radikal harus dipahami dalam perspektif agama yang toleran.
- Menjadi radikal dalam konteks agama tidak harus disertai dengan perang fisik atau intoleran. Fakta agama di dunia adalah bertujuan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Akankah agama dijadikan sebagai dasar pijakan disharmoni sosial.
Solusi untuk menjaga tentram dan damai yaitu Pancasila. Jangan mencoba dikurangi atau ditambah. Kita sepakat NKRI harga mati. Hilangkan prasangka buruk (Pns Agus S Kodim 0735)
DANRAMIL 03 SERENGAN KODIM 0735 SURAKARTA MENJADI PEMBINA PADA UPACARA BENDERA DI SEKOLAH SMK MUHAMMADIYAH 1 JOYONTAKAN
Pada hari senin tanggal 28 Agustus 2017 pukul 07.00
Danramil 03 Serengan Kodim 0735 Surakarta Kapten Inf Subardi menjadi
irup ( pembina) upacara bendera bertempat di SMK Muhammadiyah 1
Joyontakan serengan. Kegiatan upacara ini di ikuti oleh lk 600 siswa dan
dewan guru SMK Muhammadiyah 1 Joyontakan Serengan.Dalam
amanatnya Danramil menyampaikan sesungguhnya Negara kita terbentukdari
adanya keinginan luhur untuk mencapai tujuan bersama yang di ikat erat
dengan tali persatuan dan kesatuan, Negara Indonesia terbentuk dari
adanya kesadaran mengedepankan Persatuan dan kesatuan diatas segala
macam perbedaan yang ada dalam komponen bangsa.Perbedaan
keragaman suku bangsa dan budaya, perbedaan agama dan aneka aliran
kepercayaan terhadap Tuh an yang maha Esa, perbedaan Ras dan warna kulit,
serta bermacam-macam golongan dan kelompok yang berbeda, Tidak menjadi
penghalang bagi bangsa ini untuk membentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam SATU kesatuan wilayah yang membentang dari sabang sampai
merauke, dari pulau roti sampai pulau we. Hal
ini dapat terwujud karena adanya KESADARAN untuk mengedepankan nilai
persatuan dan kesatuan diatas segala bentuk perbedaan dalam komponen
bangsa. Kesadaran persatuan dan kesatuan yang di balut dalam semboyan
BHINNEKA TUNGGAL IKA, TAN HANA DHARMA MANGRWA yang artinya Berbeda-beda
tetapi tetap satu jua, tak ada pengabdian yang mendua. Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam aneka ragam perbedaan yang terbersit dalam sumpah palapa Patih Gajah Mada, tersirat
dalam nuansa kebangkitan nasional 2O mei 1908, ItuTersurat dalam
sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Dan terwujud dalam sebuah pernyataan
Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus
1945 Lambat laun mulai terasa terkikis oleh perjalanan waktu, seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta derasnya arus
Globalisasi ternyata memunculkan berbagai macam Ancaman, Tantangan,
Hambatan dan Gangguan terhadap kelangsungan hidup bernegara. Kokohnya
persatuan dan kesatuan bangsa akan terwujud dari adanya persatuan dan
kesatuan dalam masyarakat. Kokohnya persatuan dan kesatuan dalam
masyarakat akan terwujud dari adanya persatuan dan kesatuan antar teman
antar Individu. Kokohnya rasa persatuan dan kesatuan dalam diri Individu
akan terwujud dari adanya pemahaman, penghayatan dan kesadaran pribadi
untuk mengamalkan nilai luhur dalam Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan
bukanlah alasan bagi kita untuk terpecah belah, Perbedaan adalah
anugrah terindah yang dikaruniakan Tuhan pada bangsa ini. Perbedaan
dapat Menjadi Indah bila kita satukan dengan semangat Bhinneka Tunggal
Ika, Seperti pelangi yang indah yang terbentuk dari bersatunya aneka
perbedaan warna. Seperti itulah semangat para pejuang kemerdekaan
Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tanpa
membedakan apapun. Semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka
tidak pernah padam walau hembusan angin perbedaan terus menerjang.
Perbedaan yang ada, perlu kita hargai, agar tercipta persatuan dan
kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan akan menciptakan kerukunan
hidup, mempererat hubungan kekeluargaan, dan memperkokoh rasa cinta
tanah air. Dan otomatis memperkokoh kelangsungan hidup Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Jadikanlah perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa
kita. Semoga dengan meningkatkan kembali semangat Bhinneka Tunggal ika
ini, Dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari, Segala masalah-masalah dalam bangsa ini dapat cepat
teratasi agar negara kita selalu aman, tentram, damai dan terhindar dari
Dis integrasi bangsa. dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa fenomena fenomena yang bisa menjadi
penyebab bagi kehancuran bangsa dan Negara ini bisa terdeteksi dari
adanya beberapa indikasi seperti berikut ini : Menonjolnya kepentingan kelompok, kepentingan golongan, dan kepentingan
pribadi dengan mengorbankan kepentingan bangsa dan Negara, Menguatnya rasa primordialisme dan individualisme, Munculnya gejala pemaksaan kehendak mayoritas terhadap minoritas, Mulai lunturnya budaya menghormati simbol-Simbol Negara,
Memudarnya semangat dan asas satu wilayah Nusantara yang ditunjukkan
oleh adanya keinginan keinginan dari suatu daerah untuk memisahkan diri
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh
karena itu, mari kita terus tumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan
dengan melakukan Reaktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap aspek
kehidupan, Dengan harapan agar apa yang termaktub dalam semboyan
Bhinneka Tunggal Ika dapat terwujud nyata dalam setiap pola perilaku
kita sehari-hari. Demi tetap tegaknya NKRI, kita genggam erat semboyan
Bhinneka Tunggal Ika ini, se erat cengkraman cakar garuda. Bersatu kita
teguh bercerai kita runtuh. Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana dharma mangrwa. Selesai upacara di lanjutkan pengarahan Danramil Kapten Inf Subardi kepada seluruh siswa SMK Muhammadiyah 1 Joyontakan. (Pns Agus S IT Kodim 0735)
Danramil 02 Banjarsari KOdim 0735 Surakarta mengikuti Sosialisasi dan persiapan Silatnas MTA III Tahun 2017
Surakarta pada hari Senin tanggal 28 Agustus 2017, di
Ruang Rapat Kantor Pusat MTA Jl. Ronggowarsito No. 111A Kel. Timuran
Kec. Banjarsari Kota Surakarta, Danramil 02 Kodim 0735/Ska Kapten Paidi
mengikuti Coffee Morning Dalam Rangka Sosialisasi dan Persiapan Silatnas
MTA III 2017 dengan tema "Merajut Kebhinnekaan, Memperteguh NKRI",
sebagai ketua pelaksana acara Prof. Dr. Suwarto, M.Pd serta dihadiri Lk.
30 Orang. Hadir dalam acara tersebut al; Ustads Drs. Ahmad Sukina (Pimpinan MTA Pusat), Bpk Soprapto (Moderator Acara Rapat), Ms. Habib (Koordinator Tamu VVIP dari MTA), Bpk Heru (Mewakili Pengelola Stadion Manahan), Bpk Heri K (Mewakili Satpol PP Kota Surakarta), Baskoro (Mewakili Dishub Kota Surakarta), Kompol Joko Arif, SH (Kabag Ops. Polresta Surakarta), Kompol I Komang Sarjana, SH, SIK (Kapolsek Banjarsari), AKP Nur Affandi (Mewakili Kasatlantas Polresta Surakarta), AKP Purnomo, SH, MH (Kanit Intelkam Polsek Banjarsari), AKP Teguh Sujadi (Wakasat Intelkam Polresta Surakarta), Kapten Inf. Paidi (Danramil 02/ Banjarsari) dan Kapten Inf. Darmono (Mewakili Danrem 074/Wrt Surakarta),
Inti sambutan Drs. Ahmad Sukina antara lain
Bahwa ada beberapa perubahan tentang agenda Silatnas III, bahwa agenda
RI 1 rencana ke NewYork dibulan September, namun karena ada agenda acara
MTA 17 September, maka RI 1 akan hadir di Solo dan cancel untuk agenda
luar negeri dan Terkait dengan agenda tersebut saya
mohon saran dan masukkan dari Bapak2 yang hadir dalam pertemuan ini,
demi suksesnya acara Silatnas III 2017 di Solo.
Inti yang disampaikan Kapten Inf. Darmono (Mewakili Danrem 074/Wrt Surakarta) aanrata lain
Terkait dengan agenda dari MTA yang akan dihadiri RI 1, maka dari kami
akan kita rapatkan dulu terkait dengan pengamanan VVIP RI 1 baik
perjalan ke dari Jakarta ke Solo dan sebaliknya.
Inti yang disampaikan Kompol Joko Arif (Kabag Ops Resta Surakarta) al;
a)
Tentang rencana acara Silatnas III, perlu dikoreksi untuk kejelasan
dalam pelaksanaanya nanti baik secara teknis, dan terkait pengamanan RI 1
kita akan mengikuti pola pam dari TNI, namun tentang pola pam
pelaksanaan, parkir dan acara nanti kita akan mengundang untuk perlu
rapat lagi dan Gambaran tentang denah parkir dan
tempat acara, kami mohon digambarkan dengan gamblang, sehingga pola pam
bisa kita siapkan dari sekarang dan Tentang tamu VVIP disediakan hotel gak,,
Inti yang disampaikan dari Baskoro (Dishub Kota Surakarta) al;
a)
Bahwa masalah yang kita hadapi yaitu tentang pergerakan orang sebelum
masuk dalam acara, tentu kita akan berpikir tentang tertib dan lancar
lantas, serta kam dalam acara tersebut, sehingga perlu MTA berkoordinasi
dengan masing2 perwakilan daerah yang akan hadir terkait tentang tempat
parkir dan kendaraan yang harus dibawa, misal dengan datang secara
kelompok dengan menggunakan bus/ tidak membawa mobil pribadi, b)
Bahwa Solo sudah sering untuk even2 nasional, jadi kita jangan gagap
dalam acara ini. Tentang kantong2 parkir nanti kita segara kita siapkan
baik parkir VVIP maupun dari peserta. Dan nanti kami harapkan ada Press
Release dalam acara ini, sehingga masy. akan tahu tentang acara ini. c)
Untuk bisa dibuatkan Posko dibeberapa titik, sehinga petugas pam bisa
berkoordinasi disitu dan bisa menjadi tempat bertanya untuk para peserta
yang hadir. Dan jangan lupa dengan banyaknya peserta disiapkan toilet
yang memadai.
Inti yang disampaikan Prof. Dr. Suwarto, M.Pd (Ketua Pelaksana) al;
a)
Tentang gambaran secara global tempat2 parkir, dibeberap tempat sudah
kami revisi dan kita tembusi dimasing2 tempat, dan kita akan tempatkan
petugas untuk mengaturnya. Dimana tempat2 parkir tsb diharapkan dapat
menampung 400 unit Bus, 2.500 unit Roda4, dan 25.000 Unit R2 yang
direncanakan hadir. b) Untuk parkir VVIP diletakkan
di sekitar Bung Karno dan VIP akan kita letakkan didalam Stadion
Manahan yaitu sekitar Velodrom, dan untuk parkir panitia akan kita
letakkan diutara stadion manahan/ lokasi basket. Untuk peserta putri
akan kita letakkan disisi barat stadion, serta untuk letak panggung
masih kita proses yang rencana hadap utara, akan kita ubah menghadap ke
barat. c) Terkait para pedagang Sunday Market, akan
kita sterilkan mulai H-2 sudah mulai kita bersihkan dengan kerjasama
sari Satpol PP. d) Tentang Rundown acara ada
beberapa yang kita revisi, untuk mempersingkat dan efisien waktu
sehingga jam 11.00 WIB, diharapkan tamu VVIP (RI 1) sudah selesai. (Pns Agus S IT Kodim 0735)
Surakarta, Bertempat di Aula Makodim 0735/Surakarta Jln A.Yani Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Seluruh Anggota Prajurit dan ASN Kodim 0735/Surakarta,Anggota Minvetcaddam IV/35 Surakarta,serta Anggota Persit Cabang L Kodim 0735/Surakarta menerima penyuluhan Pembinaan Rohani(Binroh) dan Pembinaan mental ideologi (Bintalid) dari Bintal Kodam IV/Diponegoro yang dipimpin oleh Kasi Binrohis Kodam IV/Dip Mayor inf. Imam Thobroni S.Ag,Senin (28/8). Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol inf Edwin Apria Candra S.E Melalui Pasipers Kodim Kapten inf Kamalita menyampaikan tujuan kegiatan bintal kali ini adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para peserta,Khususnya Prajurit TNI AD dan ASN serta anggota Persit di lingkungan Kodim 0735/Surakarta. Lebih lanjut Dandim melalui Pasipers menyampaikan kepada seluruh anggota agar senantiasa dapat memanfaatkan kesempatan yang berharga ini untuk bersama-sama mengikuti,mendengarkan,dan menyimak serta meresapi dan memahami apa yang akan disampaikan oleh penceramah sehingga apa yang diharapkan oleh Pimpinan atas dapat terlaksana sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Tim Bintal dari Kodam IV/Diponegoro berjumlah 3 orang dipimpin oleh Kasi Binrohis Kodam IV/Dip Mayor inf Imam Thobroni S.Ag,dalam pembinaan Mental kali ini dihadiri oleh 120 orang anggota Prajurit dan ASN Kodim 0735/Surakarta,anggota Minvitcaddam IV/35 Surakarta, serta Anggota Persit Cabang L Kodim 0735/Surakarta. Dalam pelaksanaan Binroh dan Bintal kali ini dibagi tiga tempat,untuk yang beragama Islam dilaksanakan di Aula Makodim oleh Kasi Binrohis Mayor inf Imam Thobroni S.Ag,untuk yang beragama Kristen di Ruang Data Makodim oleh Kasi Binrohprot Mayor inf Suroso,sedangkan untuk anggota yang beragama Hindhu di Ruang Koridor Makodim oleh Palakhar Kasi Binroh Hindu Budha Kapten Cpm Wayan BS. Dalam kesempatan ini Mayor inf Imam Thobroni S.Ag selaku Kasi Binrohis Kodam IV/Dip menghimbau kepada seluruh Prajurit Dan ASN serta Anggota Persit agar membudidayakan sifat toleransi sesama Prajurit dan ASN maupun dengan Masyarakat,mengingat di dalam kehidupan yang sekarang ini sifat toleransi sudah mulai terkikis sehingga banyak kejadian kesalahfahaman dan menimbulkan perselisihan dan pertengkaran. Beliau juga mengingatkan tentang bagaimana hebatnya Manusia adalah Mahluk yang paling sempurna ciptaan Allah SWT diantara mahluk hidup yang lainnya,Karena Manusia selain diberikan Nafsu juga diberikan akal dan pikiran.Oleh sebab itu kita harus menggunakan akal pikiran kita dengan baik,pikiran kita untuk berfikir yang positif,insting kita harus kita gunakan untuk melakukan kebaikan,dan terutama hati kita untuk selalu mengingat Allah SWT sang Pencipta,"Pungkas Mayor inf Imam Thobroni S.Ag. (Sertu Pardal IT Kodim 0735/Surakarta).
Surakarta, Bertempat di Aula Makodim
0735/Surakarta Jln A.Yani Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Seluruh
Anggota Prajurit dan ASN Kodim 0735/Surakarta,Anggota Minvetcaddam IV/35
Surakarta,serta Anggota Persit Cabang L Kodim 0735/Surakarta menerima
penyuluhan Pembinaan Rohani(Binroh) dan Pembinaan mental ideologi
(Bintalid) dari Bintal Kodam IV/Diponegoro yang dipimpin oleh Kasi
Binrohis Kodam IV/Dip Mayor inf. Imam Thobroni S.Ag,Senin (28/8). Komandan
Kodim0735/Surakarta Letkol inf Edwin Apria Candra S.E Melalui Pasipers
Kodim Kapten inf Kamalita menyampaikan tujuan kegiatan bintal kali ini
adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para peserta,Khususnya
Prajurit TNI AD dan ASN serta anggota Persit di lingkungan Kodim
0735/Surakarta. Lebih
lanjut Dandim melalui Pasipers menyampaikan kepada seluruh anggota agar
senantiasa dapat memanfaatkan kesempatan yang berharga ini untuk
bersama-sama mengikuti,mendengarkan,dan menyimak serta meresapi dan
memahami apa yang akan disampaikan oleh penceramah sehingga apa yang
diharapkan oleh Pimpinan atas dapat terlaksana sesuai dengan sasaran
yang diharapkan. Tim
Bintal dari Kodam IV/Diponegoro berjumlah 3 orang dipimpin oleh Kasi
Binrohis Kodam IV/Dip Mayor inf Imam Thobroni S.Ag,dalam pembinaan
Mental kali ini dihadiri oleh 120 orang anggota Prajurit dan ASN Kodim
0735/Surakarta,anggota Minvitcaddam IV/35 Surakarta, serta Anggota
Persit Cabang L Kodim 0735/Surakarta. Dalam
pelaksanaan Binroh dan Bintal kali ini dibagi tiga tempat,untuk yang
beragama Islam dilaksanakan di Aula Makodim oleh Kasi Binrohis Mayor inf
Imam Thobroni S.Ag,untuk yang beragama Kristen di R uang Data Makodim
oleh Kasi Binrohprot Mayor inf Suroso,sedangkan untuk anggota yang
beragama Hindhu di Ruang Koridor Makodim oleh Palakhar Kasi Binroh Hindu
Budha Kapten Cpm Wayan BS.Dalam
kesempatan ini Mayor inf Imam Thobroni S.Ag selaku Kasi Binrohis Kodam
IV/Dip menghimbau kepada seluruh Prajurit Dan ASN serta Anggota Persit
agar membudidayakan sifat toleransi sesama Prajurit dan ASN maupun
dengan Masyarakat,mengingat di dalam kehidupan yang sekarang ini sifat
toleransi sudah mulai terkikis sehingga banyak kejadian kesalahfahaman
dan menimbulkan perselisihan dan pertengkaran. Beliau
juga mengingatkan tentang bagaimana hebatnya Manusia adalah Mahluk yang
paling sempurna ciptaan Allah SWT diantara mahluk hidup yang
lainnya,Karena Manusia selain diberikan Nafsu juga diberikan akal dan
pikiran.Oleh sebab itu kita harus menggunakan akal pikiran kita dengan
baik,pikiran kita untuk berfikir yang positif,insting kita harus kita
gunakan untuk melakukan kebaikan,dan terutama hati kita untuk selalu
mengingat Allah SWT sang Pencipta,"Pungkas Mayor inf Imam Thobroni S.Ag. (Sertu Pardal IT Kodim 0735/Surakarta).
Menanamkan berperilaku disiplin, berakhlak dan budi pekerti di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat oleh Babinsa Koramil 04 Jebres Kodim 0735 Surakarta dalam Pembina Upacara di SD Warga di Kota Surakarta
Pada hari senin tanggal 28 Agustus 2017,
pukul 07.00 s.d selesai, bertempat di halaman SD Warga Jl. Ir. Juanda No.72,
Kel. Sudiroprajan, Kec. Jebres, Surakarta,
Babinsa Kel.Sudiroprajan Koramil 04/Jebres Kodim 0735/Ska Serda Sarmin bertindak
sebagai Pembina Upacara Bendera Merah Putih Hari Senin. Upacara diikuti Kepala SD Warga, Bapak/Ibu
Guru dan Staf Karyawan serta siswa siswi jumlah peserta 370 orang
terdiri dari
45 guru dan staf serta 325 siswa dan
siswi SD Warga.Surakarta.Dalam amanat disampaikan Pembina Upacara
Serda Sarmin : Bahwa Upacara merupakan suatu program yang
harus dilaksanakan untuk membina karakteR, ,mental, disiplin.dan wawasan kebangsaan
bagi siswa dan siswi dan Para siswa siswi diajak untuk menanamkan berperilaku
disiplin, berakhlak dan budi pekerti di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
maupun lingkungan masyarakat. karena siswa siswi merupakan Aset Bangsa yang
merupakan Generasi Muda Penerus sebagai Calon Pemimpin Bangsa dan Negara
Republik Indonesia. SD Warga dibawah naungan Yayasan Warga,
dengan Kepala sekolah Bapak Tri Agus Suryanto.SPak, beliau menyambut positip dengan
kegiatan yang dilaksakan oleh Babinsa. Disampaikan kepala sekolah juga semoga kedepan
kegiatan ini bisa berlanjut dan tidak hanya sebagai pembina upacara tapi diharapkan
bisa memberikan materi Kedisiplinan . Kepemimpinan serta Wawasan Kebangsaan
untuk memotifasi siswa belajar lebih giat lagi. (Pns Agus IT Kodim 0735)
Subscribe to:
Posts (Atom)