Kamis 31 Des 2015 pukul 09.00 - 11.15 bertempat di bundaran Gladak Ps. Kliwon Babinsa Koramil 05 Pasarkliwon melaksanakan pengamanan aksi damai Gerakan Mahasiswa Pembebasan Soloraya, tema Refleksi Akhir " 2015 Indonesia Semakin Terjual dan Menderita" dengan Korlap aksi sdr Rahmadi, diikuti oleh lebih kurang 20 orang.
Spanduk yang di gelar bertuliskan
- Refleksi Akhir Tahun 2015 Indonesia semakin terjual dan menderita
- Akibat kapitalisme : Indonesia semakin terjual dan menderita : perpanjang freeport, BBM naik, kemiskinan, PHK masal, Rupiah melemah, Invasi buruh China,Undang-undang pro cina, korupsi merajalela, BUMN terjual, 12M kasus DPR, Hukum amburadul danSelamatkan Indonesia dengan Syuriah dan Khalifah
Poster :
a. Rakyat sengsara Rezim Jokowi bahagia
b. Mahasiswa bersatu : Ganti Rezim Ganti sistem
c. Sekurisme Demokrasi Penipu Rakyat
d. Syariah dan Khalifah harga mati
e. 2016 : saatnya Revolusi Islam
f. Negara sama dengan pemalak
Aktifis/Tokoh yang hadir antara lain :
a. Sdr Dwi Purnomo (Gema Solo Raya)
b. Sdr seto (Gema Solo Raya)
c. sdr Rahmadi. (Gema Solo Raya)INDONESIA MAKIN LIBERAL, MAKIN TERJAJAH " korlap Bambang Pranoto Bayu Aji diikuti kurang lebih 20 orang
Poster yang dibawa :
Pernyataan sikap :
1. JKN dan BPJS. Dengan mewajibkan seluruh rakyat dalam asuransi, negara akan lepas tangan dari urusan kesehatan masy
2. Ancaman kekerasan
Khususnya thd anak anak dan perempuan
3. Pelemahan nilai tukar rupiah thd Dollar USA
4. Pemerintah terus menambah hutang termasuk dar China
5. APBN makin kapitalis dan makin memeras rakyat
6. Freeport. Dgn perpanjanhan kontrak, maka kekayaan alam akan berlanjut diambil asing
7. Bencana kabut asap.
8. Pilkada serentak. Tidak ada menampakkan hasil secara nyata
9. Persitiwa lain yg terjadi, spt muslim Rohinga dan kejadian tolikara
Babinsa berusaha mengamankan Aksi tersebut agar tetap dalam batas dan koridor yang dijinkan serta menghindari adanya pihak yang berusaha membonceng aksi damai tersebut menjadi anarkis sehingga visi misi aksi damai tersebut dapat tercoreng dengan ulah segelintir manusia yang tidak bertanggungjawab.